Virus cacar monyet ini menyebar melalui kontak dekat, baik dalam limpahan inang hewan dan lebih jarang di antara manusia.
Cacar ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1948, oleh sebab itu virus ini disebut dengan cacar monyet, meskipun hewan pengerat kini dipandang sebagai sumber utama penularan.
Penularan kali ini membingungkan para ahli, karena sejumlah kasus di Inggris yaitu sembilan kasus pada 18 Mei diketahui tidak saling berhubungan.
Hanya kasus pertama yang dilaporkan pada 6 Mei baru-baru ini berpergian ke Nigeria.
Dengan demikian, para ahli telah memperingatkan penularan yang lebih luas jika kasus tidak dilaporkan.
Peringatan Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga menyoroti bahwa kasus-kasus baru-baru ini sebagian besar terjadi di antara pria yang mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual atau pria yang berhubungan seks dengan pria.
Badan kesehatan menyarankan kelompok-kelompok itu untuk waspada.
Baca Juga: 4 Virus Paling Tua di Dunia, Apakah Kamu Pernah Terjangkit Penyakitnya?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada minggu ini, para ilmuwan sekarang akan mengurutkan virus untuk melihat apakah mereka terkait.
Salah satu skenario yang mungkin terjadi di balik peningkatan kasus adalah peningkatan perjalanan karena pembatasan Covid-19 dicabut.
"Teori saya adalah bahwa ada banyak kasus di Afrika barat dan tengah, perjalanan telah dibuka kembali, dan itulah mengapa kami melihat lebih banyak kasus yang terjadi," kata Whitworth.
Portugal telah mencatat lima kasus cacar monyet yang dikonfirmasi, dan Spanyol sedang menguji 23 kasus potensial.
Namun para ahli mendesak masyarakat untuk tidak panik.
"Ini tidak akan menyebabkan epidemi nasional seperti Covid, tetapi ini adalah wabah penyakit serius dan kita harus menganggapnya serius," kata Whitworth.