Riset membuktikan, efek perundungan di masa kanak-kanak bisa menyebabkan maslah kesehatan mental hingga 40 tahun usai peristiwa tersebut terjadi.
Anak-anak yang diintimidasi secara verbal dan fisik memiliki risiko lebih besar terkena depresi dan efek tersebut bisa bertahan lama dalam hidup mereka.
Depresi dapat menyebabkan berbagai masalah dan dalam keadaan ekstrem, dapat menyebabkan bunuh diri.
Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua ketika sang anak mengalami bullying?
Baca Juga: Menciptakan Generasi Tukang Bully! Ini 5 Dampak Sering Membentak Anak
Peka terhadap Tanda-tandanya
Sayangnya, tidak semua anak akan bercerita pada orangtuanya jika mengalami tindakan tidak menyenangkan di sekolah. Umumnya, mereka lebih memilih merahasiakannya.
Artinya, ibu harus pandai mengenali tanda anak mengalami bullying, seperti anak terlihat murung atau sangat ketakutan jika disuruh pergi ke sekolah, seperti dilansir dari KidsHealth.
Jika benar bahwa anak telah di-bully, dengan pelan-pelan minta ia agar mau menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Ibu dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi situasi tersebut, namun hindari mendorong anak membalas pelaku bully.