Ayu Ting Ting Curhat Jadi Korban Bully Dikeroyok Satu Kantin: Sekarang Gue Terkenal!

26 Mei 2022 21:39 WIB
Ayu Ting Ting bersama Ayah Rozak.
Ayu Ting Ting bersama Ayah Rozak. ( Instagram/ayutingting92)

Sonora.ID – Di balik kesuksesan dan popularitas yang didapatkan, tak dipungkiri kalau pedangdut Ayu Ting Ting juga kerap menuai hujatan publik di media sosial.

Ternyata hal tersebut juga sempat dialami oleh wanita kelahiran 20 Juni 1992 ini kala duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube milik Armand Maulana, Pemilik nama asli Ayu Rosmalina itu mengaku pernah mendapatkan perlakuan bullying dari kakak kelas lantaran statusnya sebagai penyanyi dangdut.

"Gue enggak salah, tiba-tiba gue dikeroyok satu kantin gitu pada ngelihatin gue. Jadi dia teriak dari pojokan nih. 'Itu tuh, yang mana yang belagu? Itu tuh, si penyanyi dangdut'," ungkap Ayu Ting Ting.

Baca Juga: Sadis, Lagi-Lagi Fisik Bayi Lesti Kejora Kena Bully Netizen! Ini Dampaknya

"Segerombolan cewek-cewek, kakak kelas, cuma kan itu dalam keadaan istirahat, murid lagi banyak, semua murid pada nengok kan," sambungnya.

Mengetahui dirinya menjadi korban bullying, Ayu yang saat itu tidak memiliki kekuatan untuk membalas, hanya bisa menangis.

Meski begitu ia tetap tinggal diam dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada ayahnya, Abdul Rozak.

Orangtua mana yang rela kalau anaknya disakiti oleh orang lain?

bullying atau perundungan di kalangan anak-anak sekolah yang membuat korbannya mengalami depresi.

Depresi adalah salah satu efek bullying yang dapat menyebabkan masalah jangka panjang yang serius.

Riset membuktikan, efek perundungan di masa kanak-kanak bisa menyebabkan maslah kesehatan mental hingga 40 tahun usai peristiwa tersebut terjadi.

Anak-anak yang diintimidasi secara verbal dan fisik memiliki risiko lebih besar terkena depresi dan efek tersebut bisa bertahan lama dalam hidup mereka.

Depresi dapat menyebabkan berbagai masalah dan dalam keadaan ekstrem, dapat menyebabkan bunuh diri.

Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua ketika sang anak mengalami bullying?

Baca Juga: Menciptakan Generasi Tukang Bully! Ini 5 Dampak Sering Membentak Anak

Peka terhadap Tanda-tandanya

Sayangnya, tidak semua anak akan bercerita pada orangtuanya jika mengalami tindakan tidak menyenangkan di sekolah. Umumnya, mereka lebih memilih merahasiakannya.

Artinya, ibu harus pandai mengenali tanda anak mengalami bullying, seperti anak terlihat murung atau sangat ketakutan jika disuruh pergi ke sekolah, seperti dilansir dari KidsHealth.

Jika benar bahwa anak telah di-bully, dengan pelan-pelan minta ia agar mau menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Ibu dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi situasi tersebut, namun hindari mendorong anak membalas pelaku bully.

Dengarkan Anak dan Beri Kenyamanan

Suatu saat, anak memberitahu Anda bahwa dia telah diintimidasi atau dicemooh oleh teman-temannya.

Saat anak bicara, dengarkan dengan sungguh-sungguh dan jangan langsung emosi.

"Seringkali orang tua akan marah atau frustrasi, tetapi anak-anak tidak membutuhkan Anda untuk bereaksi berlebihan. Mereka membutuhkan Anda untuk mendengarkan, meyakinkan, dan mendukung mereka. Mereka perlu melihat Anda sebagai orang yang netral dan kuat, serta mampu membantu mereka dalam situasi apa pun," kata spesialis pendidikan sosial-emosional, Lauren Hyman Kaplan, dikutip dari Parents.

Setelah anak selesai bicara, tariklah napas dalam-dalam dan peluklah dia. Berikan kenyamanan agar anak tidak perlu merasa takut.

Apabila ia menangis, biarkan dia menangis sampai merasa tenang.

Baca Juga: Nggak Kapok! Raffi Ahmad Heboh Diisukan Selingkuh dengan Mimi Bayuh, Nagita Isyaratkan Cerai?

Ajarkan Anak Berani Bertindak

Anak-anak perlu diberi pemahaman bahwa pelaku bullying kerap merasa 'berkuasa' dan bisa mengendalikan orang lain untuk mendapatkan keinginannya.

Untuk itu, Anda bisa mengajarkan anak untuk bertindak tegas, jauhi dan abaikan si penindas.

Latih cara untuk mengabaikan ucapan-ucapan buruk. Ya Moms, menurut Kids Healts, mengabaikan penindas bisa menunjukkan anak sudah tidak peduli lagi.

Yang mungkin bisa membuat penindas akan bosan mencoba untuk mengganggu Anda.

Beri Tahu Pihak Sekolah

Setelah mengetahui anak menjadi korban bullying, segera bicarakan masalah ini dengan pihak sekolah seperti guru atau kepala sekolah untuk sama-sama mencari solusinya.

Hindari terbawa emosi, namun tetap fokuskan semuanya bertujuan agar anak mendapatkan keamanan.

Pasalnya, sebagian besar kasus bullying justru tidak diketahui oleh pihak sekolah, karena anak-anak pelaku bully baru mulai beraksi saat tidak ada guru di sekitarnya, seperti ketika sedang jam istirahat atau pulang sekolah.

Berkomunikasi dengan pelaku

Anak yang menjadi pelaku bullying juga membutuhkan bantuan orang dewasa karena faktor lain yang mungkin ia alami.

Anda bisa mendekati anak pelaku bullying,dan yakinkan bahwa tindakan yang ia lakukan dapat melukai orang lain.

Baca Juga: Ivan Gunawan Ngaku Sudah Nikahi Ayu Ting Ting, Ruben Onsu: Walau Nikah Siri Tetap Diakui

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm