Kesepakatan antara Kerajaan Mataram Islam dengan VOC pun terjadi pada 15 Januari 1678.
Sejak saat itu, didirikan berbagai bangunan di Kota Lama, mulai dari gedung pemerintahan, pemukiman warga, hingga Benteng Vijhoek.
Baca Juga: Sejarah Kelenteng Sam Poo Kong, Kelenteng Terbesar Di Kota Semarang
Perkembangan Kota Lama Semarang
Dalam perkembangannya, Benteng Vijoek dihancurkan dan sebuah benteng baru dibangun untuk mengelilingi seluruh kota lama.
Pembangunan benteng baru berlangsung antara tahun 1741 dan 1756, yang disebut benteng Tahap II.
Sejak saat itu, kota lama Semarang disebut Little Holland karena penampilannya yang menyerupai kota Belanda.
Di dalam benteng dibangun jalan penghubung untuk memudahkan orang Belanda keluar masuk.
Pada masa VOC Belanda dan masa kolonial, Kota Lama Semarang menjadi pusat pemerintahan, industri dan perdagangan.
Setiap tahun, semakin banyak fasilitas perkotaan yang dibangun, seperti Teater Marabunta, rumah dan kantor.
Sampai abad ke-19 dan ke-20, Ibukota Kuno tetap menjadi pusat komersial, tempat banyak pedagang Cina dan Arab datang.
Kota lama Semarang baru dikenal setelah kemerdekaan Indonesia.
Memang bangunan di kawasan ini mengusung gaya arsitektur khas Eropa masa lalu, terutama pada masa penjajahan Belanda.
Saat ini, kota lama Semarang telah ditetapkan sebagai cagar budaya perkotaan dan diusulkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.