Pontianak, Sonora.ID - Pemerintah Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat menerima satu unit bantuan ambulance terapung dari program kemaslahatan antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Lazismu.
Bantuan ambulance terapung ini akan digunakan untuk Puskesmas Galing Kabupaten Sambas sebagai moda transportasi dalam melayani masyarakat di wilayah perairan.
Direktur Kelembagaan dan HRD Lazismu, Edi Suryanto mengungkapkan, program ini merupakan bentuk inovasi sosial hasil dari Rakernas di Jakarta yang diselenggarakan pada Desember 2021.
“Jadi dalam inovasi sosial itu masyarakat adanya sinergi dan kolaborasi dan program yang berkelanjutan. Dan Alhamdulillah pada pagi ini kita bisa mewujudkan itu di Kalbar. Ini bagian dari inovasi sosial yang melibatkan berbagai pihak, ada unsur pemerintahnya, unsur lembaga, melibatkan masyarakat,” ucapnya saat memberikan sambutan pada acara serah terima 3 (tiga) unit ambulance terapung Kemaslahtan BPKH-LAZISMU, di Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Senin (30/5).
Ia berharap, program ini akan terus berkelanjutan dan ambulance ini bisa digunakan dengan baik oleh pihak puskesmas untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Sementara itu, Kabag organisasi PLT Asisten Kabupaten Sambas, Alkap, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan ambulance terapung untuk pemkab Sambas.
“Insya Allah manfaat dari bantuan ini dipakai bersama di beberapa daerah di Kalimantan Barat yang banyak daerah aliran sungai termasuk Kubu Raya dan Sambas,” ucapnya.
Alkap menjelaskan, beberapa desa dan kecamatan yang berada di pesisir sangat membutuhkan transportasi seperti ini.
Diakuinya, manfaat langsung yang dapat pihaknya terima dari bantuan ini adalah untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Sambas.
Baca Juga: Dua Kabupaten di Kalbar Terima Bantuan Ambulance Terapung
“Satu diantaranya indeks pembangunan manusia itu adalah diukur dari derajat kesehatan masyarakat dan itu menjadi indikator nasional tingkat kemajuan dari suatu daerah,” ujarnya.
Kedepan, lanjutnya, akan ada beberapa program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Lazismu di antaranya adalah inovasi sosial. Untuk itu ia mengusulkan, khusus untuk Kabupaten Sambas yang lebih dari 60 persen profesi masyarakat adalah bergerak di bidang pertanian sehingga beberapa hal yang bisa dilakukan adalah bagaimana mengupayakan pengairan tanpa listrik dan tanpa bahan
bakar.
“Yang menjadi persoalan adalah biaya untuk penyediaan beberapa peralatan pendukung sehingga ada dua yang bisa digunakan. Pertama program inovasi sosial itu yang pertama untuk keperluan ibadah. Bagaimana pesantren, sekolah-sekolah madrasah bisa teraliri air tanpa menggunakan listrik, tanpa dinamo, langsung bisa disalurkan untuk keperluan sekolah-sekolah. Saya mengusulkan bagaimana lembaga pendidikan dan rumah ibadah, dapat disentuh oleh program Lazismu ini khusus untuk penyediaan air tanpa energi listrik,” usulnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengusulkan untuk program inovasi sosial yang bisa dijalankan oleh Lazismu adalah, selain untuk rumah ibadah dan sekolah yang memerlukan penyediaan air bersih, bisa juga untuk pengairan pertanian.
“Sepanjang aliran sungai Sambas, sepanjang mata air bisa diambil, dapat difungsikan, karena potensi air di Sambas ini sangat luar biasa,” tukasnya.
Baca Juga: Paguyuban Seni PJKB Komunitas Ambulance Kalbar Galang Donasi Korban Banjir