Kepala BKKBN Harap Ninik Mamak dan Alim Ulama Berperan Atasi Stunting di Sumbar

1 Juni 2022 08:40 WIB
Stunting adalah kondisi kekurangan gizi pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
Stunting adalah kondisi kekurangan gizi pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. ( )

Sonora.ID - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo berharap para tokoh masyarakat dan tokoh agama ikut berperan dalam mengatasi stunting di Sumatera Barat.

"Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi dengan ketahanan pangan yang sangat baik, peran Ninik Mamak, Alim Ulama, Cerdik Pandai, Bundo Kandung serta Orang Rantau tentunya bisa membantu menyiapkan Generasi Sehat dan Cerdas di Sumatera Barat," kata Dokter Hasto dalam Roadshow Mupen (Mobil Unit Penerangan) dan Launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), serta Peningkatan Pengetahuan Kader Dalam Pencegahan, Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Senin (30/05/2022).

Berdasarkan data Perwakilan BKKBN Sumbar, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sijunjung yakni 30,1 persen atau sebanyak 32.772 anak.

Angka persentase tersebut menunjukkan bahwa 3 dari 10 anak di Sijunjung mengalami stunting.

Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Pancasila, Kabupaten Sijunjung, yang dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.Eng, Bupati Kabupaten Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si.

Acara dimulai dengan Roadshow Mupen KB dan Pustaka Keliling dengan menyampaikan materi edukasi terkait stunting yang memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa menyiapkan anak-anak yang sehat dan cerdas.

Peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) ini memiliki tujuan untuk membantu keluarga-keluarga berisiko stunting dari mulai calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak hingga balita yang memiliki keterbatasan untuk memenuhi makanan bergizi.

Masyarakat sekitar membantu keluarga-keluarga yang berisiko stunting tersebut dengan budaya gotong royong dan difasilitasi Pokja Kampung KB atau TPPS Kelurahan/Desa/Nagari.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan Kabupaten Sijunjung merupakan lumbung pangan bergizi bagi wilayah Sumatera.

Baca Juga: Sinergi TNI Manunggal Bangun Desa ke-113 dan BKKBN Provinsi Riau dalam Misi Penurunan Stunting

Oleh karena itu perlunya edukasi terkait pengetahuan asupan gizi seimbang bagi keluarga.

"Kegiatan Temu Kader Pogram Bangga Kencana, yang juga ada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) ini kali dapat dijadikan sebagai momentum untuk memastikan dan memperkuat komitmen secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama pula yaitu mewujudkan masyarakat, bangsa negara yang sejahtera, aman dan mandiri," kata Audy.

Hal senada disampaikan Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dan mengatakan mendukung program yang diselenggarakan oleh BKKBN ini.

"Mengatasi stunting dimulai dari dapur yang sehat, launcing DASHAT merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting, yakni keluarga yg memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita" kata Benny Dwifa Yuswir.

Baca Juga: Cegah Stunting, PHR Bantu 57 Posyandu di Empat Kabupaten di Riau

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm