Karena bisa dipastikan bahwa hampir semua sapi yang ada bisa terjangkit wabah PMK.
“Ini kalau sapi terpapar PMK juga bisa sembuh kok. Kenapa harus ditutup? Harusnya bukannya ditutup, tapi pelayanan kesehatan hewannya ditambah,” katanya.
“Caranya dengan menambah biaya retribusi, dari Rp 5 ribu ke Rp 10 ribu, yang Rp 5 ribu untuk menambah vitamin atau obat, sedangkan yang Rp 5 ribu untuk petugas yang mengecek kesehatan,” tutur Purnomo.
Karena sulit mendapatkan stok sapi inilah, sehingga harga sapi menjadi melambung tinggi. Sehingga masyarakat diminta jangan kaget dengan lonjakan harga sapi hingga Rp 2 juta per ekor menjelang idul adha ini.
Yang mana harga normal sapi untuk siap kurban sesuai syariat Rp 13 – 14 Juta, namun saat ini minimal harus merogoh kocek Rp 15 – 16 juta per ekornya.
“Selain itu, harga menjadi mahal juga karena harga pakan pabrikan juga berpengaruh,” pungkasnya.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Pastikan Daging Kurban Jelang Idul Adha Bebas PMK