Akibat Wabah PMK, Harga Hewan Kurban di Boyolali Melambung Tinggi Jelang Idul Adha

4 Juni 2022 09:00 WIB
Hewan Kurban di Boyolali
Hewan Kurban di Boyolali ( Tribunsolo.com)

Boyolali, Sonora.ID – Jelang Idul Adha, pedagang sapi kurban di Boyolali sedang pusing, akibat ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang membuat mereka kesulitan dalam menambah pasokan sapi lagi.

Menurut keterangan Purnomo, penjual di Kandang Berkah Sapi Qurban yang ada di Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, bahwa ia baru bisa memenuhi sepertiga kebutuhan stok sapi pelanggan.

Baca Juga: Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Singkawang Antisipasi Wabah PMK Hewan Ternak

Purnomo juga menjelaskan, sebelum puasa ia sudah mengisi stok sapinya. Dan seratus sapi yang ada di kandangnya itu sebagian besar sudah laku terjual. Sapi-sapi itu dia datangkan langsung dari Madura jauh-jauh sebelum wabah PMK terjadi.

“Saya sebelum puasa sudah belanja kurang lebih 100 ekor sapi, jadi ya cukup tenang,” jelasnya.

Dibandingkan dengan tahun ini, tahun lalu ia harus memenuhi stok sapi sebanyak 355 ekor. Sehingga tahun ini kebutuhan sapinya masih kurang banyak.

“Nah ini untuk memenuhi kebutuhan kurban, masih kurang 250an ekor lagi,” tuturnya.

Purnomo mengaku pusing, karena untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agra ibadahnya lancar, ia mencarikan lagi sapi dalam jumlah besar. Padahal saat ini banyak pasar sapi yang tutup akibat wabah PMK.

Baca Juga: Tanpa SKKH, Hewan Ternak Dilarang Masuk ke Kota Bandung

Ia juga menambahkan kalau penutupan pasar hewan ini adalah hal yang salah, karena justru menutup ekonomi masyarakat menjadi lesu.

Karena bisa dipastikan bahwa hampir semua sapi yang ada bisa terjangkit wabah PMK.

“Ini kalau sapi terpapar PMK juga bisa sembuh kok. Kenapa harus ditutup? Harusnya bukannya ditutup, tapi pelayanan kesehatan hewannya ditambah,” katanya.

“Caranya dengan menambah biaya retribusi, dari Rp 5 ribu ke Rp 10 ribu, yang Rp 5 ribu untuk  menambah vitamin atau obat, sedangkan yang Rp 5 ribu untuk petugas yang mengecek kesehatan,” tutur Purnomo.

Karena sulit mendapatkan stok sapi inilah, sehingga harga sapi menjadi melambung tinggi. Sehingga masyarakat diminta jangan kaget dengan lonjakan harga sapi hingga Rp 2 juta per ekor menjelang idul adha ini.

Yang mana harga normal sapi untuk siap kurban sesuai syariat Rp 13 – 14 Juta, namun saat ini minimal harus merogoh kocek Rp 15 – 16 juta per ekornya.

“Selain itu, harga menjadi mahal juga karena harga pakan pabrikan juga berpengaruh,” pungkasnya. 

Baca Juga: Pemprov Sulsel Pastikan Daging Kurban Jelang Idul Adha Bebas PMK

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm