Palembang, Sonora.ID – Hari Mulyono, Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumsel kepada Sonora (03/06/2022) mengatakan hingga akhir Mei 2022 pasar modal mencatat jumlah investor saham sudah hampir mencapai 4 juta investor saham dari total penduduk Indonesia.
“Ini suatu pertumbuhan yang luar biasa bila dibandingkan 10 tahun lalu. Dari awal tahun hingga saat ini sudah terjadi pertumbuhan 13,26% saham atau ada sebanyak 457586 investor baru yang berinvestasi di pasar modal sepanjang tahun 2022 ini,” ujarnya.
Ia menambahkan sektor keuangan secara umum juga mengalami pertumbuhan.
Kelompok masyarakat yang memiliki usaha atau perusahaan banyak yang memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan.
Baca Juga: Cara Mudah Menjadi Investor Pasar Modal
“ Tahun 2022 tumbuh 21 perusahaan baru yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Masyarakat semakin banyak pilihan perusahaan-perusahaan yang selama ini produknya digunakan, kini bisa dimiliki sahamnya. Aritnya masyarakat kini tidak hanya sebagai konsumen saja tetapi juga bisa menjadi bagian dari perusahan tersebut,” ujarnya.
Ia menyebutkan hingga akhir tahun lalu perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan pasar modal berhasil menghimpun dana sebesar 62,6 Triliun dari publik.
Artinya pasar modal memiliki sumber pendanaan yang tidak terbatas untuk para pengusaha yang ingin mengembangkan usahanya.
“ Untuk masyarakat yang ingin berinvestasi terapkan 3p. Punyai, pahami dan pantau. Punyai rekening di pasar modal, pahami resiko dan peluang di pasar modal dan pantau apa yang jadi aset baik kesehatan perusahaan maupun pengelolaan asetnya,” tutupnya.
Ketika Anda berinvestasi di pasar modal – terutama bagi pemula baik berupa saham, obligasi atau mata uang, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal.
Yuk, simak beberapa tips sukses saat berinvestasi di pasar modal bagi pemula berikut ini.
Mengetahui informasi harga saham terkini
Dalam pasar modal, harga akan terus berubah cepat dan investor perlu mengetahui informasi langsung tentang harga-harga terkini.
Informasi harga ini penting untuk melihat apakah Anda akan membuat keputusan jual atau beli dengan melihat dana yang dimiliki atau dengan melihat target keuntungan yang akan dicapai.
Jadi kalau Anda berinvestasi di pasar keuangan, jangan sampai Anda tidak tahu berapa harga aset Anda saat ini dan ikuti pergerakan harganya.
Anda bisa memilih diam dulu saat harganya di bawah harga aset Anda, atau Anda melakukan cut loss alias memotong kerugian artinya Anda bisa memilih rugi sedikit ketimbang harus rugi banyak jika melihat tren harganya terus turun.
Bisa juga Anda menantikan harga kembali normal di jual seharga aset Anda atau menantinya harganya di atas.
Baca Juga: Terapkan 3P Saat Berinvestasi di Pasar Modal
Baca laporan keuangan saham yang ingin dibeli
Investor yang berpengalaman tentu selalu melihat terlebih dahulu latar belakang sebuah perusahaan yang bergelut di pasar modal.
Mengetahui informasi dasar mengenai keuangan berbagai perusahaan akan semakin membuat wawasan Anda bertambah sehingga Anda punya banyak pilihan.
Menurut seorang investor sukses, Lo Kheng Hong, tidak ada alasan investor atau trader tak membaca laporan keuangan.
Sebab kunci untuk memilih emiten itu justru dari laporan keuangan.
Investor bisa mulai membaca laporan keuangan dengan meliat dari sudul laba, penjualan, modal, utang yang lancar atau macet.
Beli saham yang bidang usahanya baik
Selanjutnya, Lo Kheng Hong juga memberikan tip lain untuk Anda yang mau mencoba berinvestasi di pasar modak yaitu membeli saham dengan bidang usaha baik.
Memilih emiten sebenarnya tidak sulit menurut Lo Kheng Hong, investor hanya perlu mencari industri yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi.
Ketika sudah menentukan industrinya, maka sortir perusahaannya berdasarjan price to book value (PBV).
“Setelah menentukan industrinya, sortir perusahaan yang misalnya masih memiliki price to book value atau PBV kecil tapi asetnya banyak dan utangnya kecil,” ungkap dia, seperti yang dikutip dari situs Kontan.co.id.
Baca Juga: Keuntungan Pasar Modal Menggelitik, Masyarakat Masih Memandang Itu sebagai Hal yang Menarik