Palembang, Sonora.ID - Publik baru-baru ini dibuat heboh usai adanya rencana harga tiket Candi Borobudur bakal dibanderol Rp 750.000 per orang untuk wisatawan lokal dan 100 dollar AS atau Rp 1,45 juta untuk wisatawan asing.
Sementara untuk pelajar, tiketnya dibanderol jauh lebih murah, yakni Rp 5.000 per orang. Tapi ternyata, tiket Rp 750.000 itu adalah tiket naik ke atas stupa candi.
Dilansir dari Kompas.com, Besarannya pun masih dikaji oleh pengelola bersama Ditjen Kebudayaan Kemendikbud selaku pengurus candi Buddha tersebut.
Harga tiket masuk ke kawasan Candi Borobudur tidak naik
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Oskaria menegaskan, tiket masuk Candi Borobudur tidak mengalami kenaikan, yaitu Rp 50.000 untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak-anak.
Baca Juga: Jangan Salah Paham! Bukan Tiket Masuk Candi Borobudur yang Naik Jadi Rp 750.000
“Sekali lagi jangan keliru dengan tiket masuk Borobudur, ya. Tiket masuk tetap, tetapi tiket naik ke candi yang diubah dalam rangka membatasi,” kata Dony kepada Kompas.com, Minggu (05/06) lalu.
Perlu kamu tahu, tiket masuk Candi Borobudur yang berlaku saat ini juga tertera di situs borobudurpark.com.
Mengacu pada situs tersebut, tiket masuk untuk wisatawan nusantara/lokal di atas 10 tahun sebesar Rp 50.000.
Sementara untuk pengunjung dengan usia 3-10 tahun dibanderol setengah harga, yakni Rp 25.000.
Lalu, harga tiket wisatawan lokal khusus rombongan pelajar atau mahasiswa minimal 20 orang sebesar Rp 25.000 sudah termasuk premi asuransi Rp 500 orang.
Sedangkan untuk tiket wisatawan mancanegara dibanderol sebesar 25 dollar AS atau setara Rp 350.000 per orang. Untuk anak-anak, tiketnya seharga 15 dollar AS atau setara Rp 210.000 per orang.
Dony mengungkapkan, tujuan ditetapkannya harga tiket naik yang fantastis itu adalah untuk membatasi jumlah pengunjung yang naik ke candi demi menjaga kelestarian cagar budaya.
Pasalnya, sebelum dilarang, banyak pengunjung yang menaiki stupa candi sehingga pengelola khawatir kondisi candi akan menurun bila tak dijaga.
Berdasarkan kesaksian warganet yang pernah mengunjungi candi tersebut pun, para pengunjung kerap tidak mematuhi aturan.
Stupa-stupa tersebut diduduki dan dinaiki, bahkan membuang sampah termasuk puntung rokok secara sembarangan.
“Karena itu, kita melihat yang lebih penting itu sebetulnya unsur konservasinya, bagaimana menjaga dan mempertahankan keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan dan budaya,” tutup Dony.
Baca Juga: Harga Terpaksa Naik, Batu Candi Borobudur Aus Gara-gara Alas Kaki Wisatawan