Sonora.ID - Susu dapat menjadi bagian bergizi dari diet sehat untuk anak-anak. Ini adalah sumber protein, lemak, potasium, vitamin D, dan kalsium yang sangat baik untuk anak-anak yang tidak memiliki alergi protein susu atau intoleransi laktosa.

Namun, anak-anak bisa mendapatkan terlalu banyak hal yang baik. Anda dapat memastikan anak Anda minum susu dalam jumlah yang sehat dengan mengikuti pedoman diet balita serta rekomendasi khusus yang dibuat dokter anak Anda untuk anak Anda.

Sejak lahir hingga tahun pertama, ASI atau susu formula adalah minuman yang sempurna untuk bayi Anda, yang mengandung keseimbangan ideal antara lemak dan nutrisi yang dibutuhkan anak Anda.

Pedoman Diet untuk Orang Amerika, yang diterbitkan pada tahun 2020 oleh Departemen Pertanian AS (USDA) dan Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan (HHS), merekomendasikan agar bayi yang berusia lebih dari 12 bulan beralih dari minum ASI atau susu formula ke susu sapi, meskipun boleh saja lanjutkan menyusui jika diinginkan. 

 Jika susu sapi tidak dapat ditoleransi oleh anak Anda (karena preferensi atau alergi), Pedoman Diet merekomendasikan untuk menggunakan susu kedelai yang diperkaya dan tanpa pemanis.

Baca Juga: Rela Investasi Habis Buat Beli Obat? Diabetes Angkat Kaki Cuma dengan Bumbu Dapur!

Minuman susu nabati lainnya—seperti yang terbuat dari almond, kelapa, rami, oat, dan nasi—tidak dianjurkan untuk balita, karena biasanya tidak mengandung protein sebanyak susu sapi dan kedelai dan mungkin tidak diperkaya dengan vitamin. D dan kalsium.

American Academy of Family Physicians (AAFP) merekomendasikan bahwa anak-anak di atas usia 12 bulan ditawari terutama air dan susu. Jus buah harus dibatasi tidak lebih dari 4 ons per hari, jika sama sekali. 2 Susu coklat dan minuman lain dengan tambahan rasa, gula, atau kafein juga harus dihindari.

Beberapa dokter menyarankan untuk melayani anak-anak yang berusia 1 tahun ke atas susu rendah lemak atau tanpa lemak jika mereka memiliki riwayat keluarga obesitas atau penyakit jantung.

Namun, AAFP umumnya merekomendasikan susu murni untuk anak-anak ini, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengenalan dini susu rendah lemak sebenarnya dapat meningkatkan risiko obesitas.

Risiko Balita Minum Susu Terlalu Banyak

Sementara susu adalah minuman bergizi untuk balita, mengonsumsi terlalu banyak bisa tidak sehat. Di bawah ini adalah risiko utama minum terlalu banyak.

Sembelit

Salah satu masalah umum yang terjadi ketika anak terlalu banyak minum susu adalah sembelit .

Karena susu mengenyangkan tetapi tidak mengandung serat , anak-anak dapat menjadi sembelit karena terlalu banyak minum susu dan makan lebih sedikit makanan yang mengandung serat.

Ini terutama bisa menjadi masalah bagi balita yang minum lebih dari 16 hingga 20 ons susu setiap hari.

Baca Juga: ASTAGA 90 Persen Orang Masih Kecolongan Infonya, Ternyata Minum Susu Bersama 3 Makanan Ini Bisa Picu Masalah Kesehatan Serius, Bukan Sehat Malah Datangkan Petaka!

Anemia Susu

Balita yang minum susu dalam jumlah berlebihan juga berisiko mengalami anemia defisiensi besi.

3 Sekali lagi, ini karena susu hanya mengandung sejumlah kecil zat besi dan dapat menggantikan makanan kaya zat besi dalam makanan. Jika anemianya parah, suplemen zat besi mungkin diperlukan.

Kebiasaan Makan yang Buruk

Kekhawatiran lain dengan balita minum terlalu banyak susu adalah asupan kalori yang berlebihan.

Masalah ini diperbesar jika mereka terus minum susu murni melewati usia 2. Kalori ekstra ini biasanya menyebabkan anak kenyang dan tidak mau makan makanan bergizi lainnya, atau jika mereka masih makan dengan baik, maka kalori ekstra dapat menyebabkan penambahan berat badan.