Hingga kemudian dilakukan pembongkaran dan akhirnya area goa yang tertutup tanah tersebut menjadi pintu masuk goa hingga sekarang.
Sementara itu, seperti dilansir Kebumenkab.go.id, Goa Jatijajar merupakan salah satu goa di kompleks goa yang semuanya berada di ketinggian sekitar 250 meter di atas permukaan laut.
Goa-goa pada populasi ini, berkembang pada lapisan batugamping pada Miosen Tengah.
Adanya fosil, seperti Lepidocyclina sumatensis Brady, L. elegans Tan dan Cyclopeus annulatus Martin menunjukkan bahwa umur batuan ini juga merupakan ciri lingkungan aslinya, yaitu laut dangkal dengan kedalaman maksimum 60 meter.
Di dalam goa ini juga terdapat banyak stalagmit dan juga pilar atau tiang kapur, yaitu pertemuan antara stalaktit dengan stalagmit.
Semuanya terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang ditembusnya.
Menurut penelitian para ahli, pembentukan staglamit ini memerlukan waktu yang lama. Dalam satu tahun saja hanya bisa membentuk 1 cm saja.
Dengan melihat staglamit yang ada di goa Jatijajar, menggambarkan bahwa goa ini sudah berumur sangat tua.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Kebumen Tewas Dibunuh Klitih Saat Keluar Untuk Sahur