Selain program DAHSAT, praktik yang sudah dilaksanakan dalam aksi percepatan stunting ini diantaranya Satuan Tugas Remaja Stunting (SATGAS PESTA) dan Celengan Masyarakat Cegah Stunting (CEMARA CANTING).
“RAN-PASTI ini perlu dukungan OPD dan lintas sektor terkait, karena sumber dananya juga diperlukan termasuk dari CSR perusahaan. Misalnya melalui Celengan Stunting, itu bisa dimasukkan ke perusahaan-perusahaan. Kita menerima bantuan pendanaan karena pastinya aksi percepatan stunting ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Kita tahu bahwa faktor terbesar kasus stunting masih tinggi di negara kita, karena kondisi ekonomi yang sulit,” jelasnya.
Pembukaan Rekonsiliasi RAN-PASTI Tingkat Kota Pekanbaru ini, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan Bappeda Kota Pekanbaru turut memberikan paparan materinya terkait konvergensi stunting serta mendukung percepatan penurunan stunting di Pekanbaru. Amin melihat, kendala-kendala yang saat ini masih terjadi kedepannya dapat diselesaikan asalkan setiap tim dapat bekerja sama dengan baik.
“Ada kendala-kendala seperti yang dijelaskan oleh Kepala Bappeda tadi, terkait keterpaduan dan persoalan percepatan, tapi ini bisa kita atasi dengan evaluasi yang tepat dan kerja sama antar sektor,” tambahnya.
Selain itu, Amin juga menyoroti soal posyandu yang terhambat selama 2 tahun akibat pandemi. Amin memaparkan bahwa angka e-PPGBM kota Pekanbaru baru berkisar 40-50%.
“Mudah-mudahan target kita 80%, itu jadi data ukuran kita dalam penurunan stunting. Dan dari Dinas Kesehatan sudah siap dalam mendukung hal itu agar bisa tercapai.
Baca Juga: Penghargaan PBB Pacu BKKBN Percepat Turunkan Stunting
Saat ini sudah tersedia hampir 700 posyandu dan kader-kader kita juga sudah disiapkan sehingga gerakan bersama penurunan stunting ini segera bisa dicapai,” jelasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau yang dalam kegiatan ini diwakili oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Riau, Tengku Mita Maya Don melihat bahwasanya koordinasi antar Tim Penanggulangan Stunting di Kota Pekanbaru ini sudah cukup baik.
“Kota pekanbaru ini sudah dibawah angka nasional dan Riau, jadi diharapkan melalui rapat ini, angka target di 2024 dapat tercapai. Dari penilaian kinerja stunting, pekanbaru peringkat 5. Mungkin karena selama pengisian untuk penilaian kinerja itu ada data yang kurang sinkron. Tapi kita harapkan Konvergensi bisa ditingkatkan lagi agar sinergi yang dihasilkan lebih maksimal,” jelasnya.