10 Persen Karyawan Kena PHK, Elon Musk Pecat Bos Tesla Singapura, Kenapa?

16 Juni 2022 12:00 WIB
Tesla kini bisa dibeli menggunakan bitcoin
Tesla kini bisa dibeli menggunakan bitcoin ( Kompas.com)

Sonora.ID - Tesla menjadi salah satu perusahaan besar di dunia yang mendapatkan banyak sorotan belakangan ini, seiring dengan tren mobil listrik yang saat ini sudah banyak menjadi pilihan masyarakat dunia.

Tak heran jika banyak orang yang memiliki mimpi untuk bekerja di salah satu perusahaan kelas dunia yang dianggap bisa menjamin kehidupan para karyawan di dalamnya, ternyata kenyataannya tidak demikian.

Beberapa waktu yang lalu, CEO Tesla, Elon Musk sudah memberikan peringatan bahwa dirinya akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pengurangan karyawan hingga 10 persen dari jumlah total.

Tak disangka-sangka, ternyata salah satu korbannya adalah Country Manager Tesla di Singapura, Christopher Bousigues.

Sosok ini adalah sosok besar yang memberikan pengaruh luar biasa untuk pembangunan Tesla di Singapura dari nol, bahkan dirinya adalah satu-satunya bos Tesla yang bertugas di Asia Tenggara.

Tesla tidak secara resmi mengeluarkan pengumuman akan hal tersebut, tetapi justru Bousigues lah yang membuat unggahan di akun Linkedin-nya sendiri, menyatakan bahwa ia termasuk dalam 10 persen karyawan yang di-PHK.

“Tesla mengumumkan adanya pengurangan 10 persen jumlah tenaga kerja, peran saya dipilih untuk dihilangkan mulai hari ini,” tegasnya.

Padahal, sosok luar biasa ini baru bekerja selama 1 tahun dan menjabat sebagai bos Tesla di Singapura, meski demikian Bousigues tetap sangat bangga pernah mencapai posisi tersebut, bahkan ia juga tidak keberatan dengan keputusan yang diambil.

Bousigues mengaku berkontribusi dalam membuat mobil Tesla Model 3 yang saat ini berhasil menjadi populer di negara tempat ia bertugas tersebut.

Baca Juga: Pertemuan Jokowi dan Elon Musk Membuahkan Hasil, Tesla Akan Bangun Pabrik di Batang Jawa Tengah

“Saya bangga menjadi country manager pertama perusahaan di Asia Tenggara dan mendirikan bisnis di Singapura,” sambung Bousigues.

Apa alasannya?

Sayangnya, Bousigues pun tidak memberikan keterangan soal itu.

Dikutip dari Business Insider, Tesla telah memperkerjakan sekitar 100.000 karyawan pada akhir tahun 2021 yang lalu.

Tak hanya itu, perusahaan mobil listrik tersebut pun tengah melakukan rekrutmen untuk 24 posisi baru di China, tetapi pihaknya membatalkan tiga acara perekrutan yang direncanakan akan digelar pada Juni 2022 ini.

Apakah hal ini berhubungan dengan finansial perusahaan?

Baca Juga: Siasat Indra Kenz Sebelum Dimiskinkan, Hilangkan HP Hingga Pindahkan Saldo ATM

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm