Kemudian, banyak sastra Hindu yang menyatakan adanya banyak bidadari, yang bekerja sebagai dayang-dayang Indra atau sebagai penari di kahyangan.
Adapun tujuh bidadari yang terkenal dalam ajaran Hindu Bali adalah Supraba, Tunjung Biru, Nilotama, Gagar Mayang, Ken Sulasih, Gunita dan Suparni, nama mereka juga sering disebut dalam lagu sakral Sang Hyang Dedari.
Dalam kepercayaan Hundu Bali, para Bidadari tinggal di tempat bernama Banjaran Kembang, taman bunga yang amat indah dan luas yang tempatnya berada di ujung Neraka.
Di Banjaran Kembang para arwah yang telah menebus segala dosanya, akan disambut oleh para bidadari.
Di utara disambut oleh bidadari yang bernama Tunjung Biru. Di timur disambut oleh bidadari yang bernama Dewi Supraba.
Di barat disambut oleh bidadari yang bernama Gagar Mayang. Kemudian, di selatan disambut oleh bidadari yang bernama Ken Sulasih.
Dan di tengah disambut oleh bidadari yang bernama Dewi Suparni. Lalu sang arwah menunggu kemana perjalannya akan berlanjut, ke surga atau reinkarnasi.
"Jadi mereka akan menyambut kita semua di alam sana tidak hanya yang gugur di medan perang," tutupnya.
Baca Juga: Pesona Pantai Suluban Uluwatu, Cocok untuk Surfing, dan Sunset