Usai melakukan pemeriksaan, Kristina baru mengetahui bahwa bukan kista lagi yang ada di rahimnya, tetapi miom.
“Ternyata sudah tidak ada kistanya, timbullah miom. Ternyata miom itu yang bikin aku drop cepat capek padahal aku tuh nggak pernah capek,” lanjut Kristina, dikutip dari Grid.id.
Atas kondisinya ini, Kristina diminta untuk menjalani tindakan operasi pengangkatan miom dengan metode laparoskopi.
Beruntungnya, operasi pengangkatan miom ini berjalan dengan lancar dan Kristina hanya perlu dirawat di rumah sakit selama satu hari.
Baca Juga: Kemensos Buka Akses Layanan Kesehatan Penderita Tumor Langka di Ternate
Apa penyebab dari miom?
Mioma adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim.
Dengan begitu berarti, miom tidak bersifat kanker. Seseorang mungkin memiliki satu miom yang lebih besar atau beberapa yang lebih kecil.
Dilansir dari Healthgrades, penyebab fibroid atau miom tidak diketahui, tetapi perkembangan miom tampaknya berhubungan dengan hormon estrogen.
Miom dapat muncul ketika kadar estrogen seseorang tinggi. Misalnya, mereka dapat tumbuh dengan cepat selama kehamilan dan dapat berkurang jika seseorang menggunakan obat anti hormon.
Orang mungkin lebih mungkin mengembangkan fibroid antara usia 30 dan 40 tahun.
Beberapa ahli percaya bahwa genetika berperan dalam perkembangan miom.
Faktor lain, seperti stres dan kekurangan vitamin D, juga dapat memicu munculnya dan pertumbuhan miom.