Makassar, Sonora.ID - Sejumlah orang tua calon siswa menyoal indikator penentuan kelulusan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022.
Seperti yang dikeluhkan Fadli saat ditemui, Kamis (30/6/2022). Dia mengatakan, telah mendaftarkan anaknya di SMP Negeri 24 Makassar melalui jalur zonasi.
Namun hasil seleksi diluar dugaan karena dinyatakan tidak lulus. Padahal rumahnya dari sekolah tersebut hanya berjarak ratusan meter.
"Kan ada tiga pilihannya itu, saya pilih pertama SMP 24 karena jarak dari rumah kurang dari satu kilometer. Alamat saya di jalan tanggul patompo," ujarnya.
Dia mencurigai ada permainan operator sekolah. Dugaannya saat awal mendaftar, titik koordinatnya tidak sesuai dan terlempar jauh dari tempat tinggalnya.
"Saya sempat protes karena titik rumah terlempar jauh di masjid chengho, jauh dari domisili itu 3 kilometer dari rumah. Lama baru berubah," jelasnya.
Kemudian, jadwal pengumuman diundur berulang kali. Terlebih, secara tiba-tiba ada puluhan anak yang berdomisili dekat sekolah.
"Ada info jauh dari situ, saya mau ke sekolah meminta transparansi membuka data," sambungnya.
Baca Juga: 5.946 Pendaftar Tak Lulus PPDB 2022 Jenjang SD dan SMP di Makassar
Olehnya, Fadli meminta data dibuka ke publik dan menuntut hasil validasi yang dilakukan panitia PPDB.
"Poin anak saya itu tinggi angkanya 8.686 SMP 24. Itu mengikuti prosedur dan semua berkas dipenuhi, masa pengumuman ditunda awalnya pagi baru diundur jam 12 hingga 8 malam. Baru bisa saya lihat itu jam 11 malam," katanya.
Orang tua lainnya yang ditemui terpisah mengaku ada oknum Sekolah Dasar (SD) Inpres daerah Tamalate meminta Rp2 juta untuk masuk sekolah tersebut.
Tawaran diberikan bagi calon siswa yang tidak lulus jalur zonasi.
"Ada yang kabari ka hari ini (kemarin). Karena banyak yang tidak lulus mau lewat blakang. kuota tidak banyak ji," ujar orangtua calon siswa yang meneruskan pesan singkat via WhatsApp, kemarin.
Padahal, kata dia, zona sekolah dengan sekolah TK asal tidak jauh berbeda.
"Dekat sekolah yang pilihan pertama. Jadi bukan rekayasa buat masuk zona," katanya, lagi.
Kini dirinya berharap agar ada kebijakan bagi anaknya. Apalagi jika diketahui masih ada kuota yang 'sengaja' disimpan agar ada jalur masuk yang lain selain yang sudah ditetapkan.
Baca Juga: Wali Kota Makassar Persilahkan Hotel Ambil Peluang Event F8 2022