Stres dan perubahan mendadak juga dapat meningkatkan risiko FLUTD pada kucing. Gejala FLUTD meliputi minum lebih banyak, mengejan saat buang air kecil, adanya darah dalam urine, kesakitan saat buang air kecil, menjilat di sekitar area kencing (sering karena nyeri), kurang nafsu makan, dan muntah.
Kucing yang tidak bisa buang air kecil adalah kondisi darurat. Jadi, segera membawanya ke dokter hewan bila mencurigai kucing memiliki masalah saluran kemih.
Baca Juga: ASTAGA Jangan Sampai Menjadi Bencana, 7 Tanaman Hias Ini Beracun Bagi Kucing, Lidah Buaya Termasuk?
Kutu adalah masalah kesehatan kucing eksternal yang sangat umum dialami, tapi ini mudah diobati. Tanda-tanda kucing terkena kutu, antara lain kotoran kutu pada kulitnya (terlihat seperti titik-titik hitam kecil), goresan konstan, sering menjilat, kulit merah atau teriritasi, rambut rontok, dan infeksi kulit atau hot spot.
Kutu dapat hidup selama lebih dari satu tahun. Kutu ini bisa membuat kucing berisiko mengalami anemia, jadi pastikan mengobati masalah ini serta mencegah infestasi pada masa mendatang.
Perawatan pengendalian kutu meliputi obat oral, bubuk, busa, dan obat topikal.