Palembang, Sonora.ID – Kucing merupakan hewan yang pandai merawat diri. Kucing merawat diri dengan menjilati tubuhnya sendiri.
Kucing merupakan salah satu jenis hewan yang paling banyak diminati oleh orang-orang untuk dipelihara karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan.
Namun tidak selamanya memelihara kucing mendatangkan kebahagiaan, terkadang timbul rasa khawatir ketika kucing tersebut menderita penyakit.
Kucing yang jatuh sakit disebabkan beberapa hal seperti mengonsumsi makanan atau benda berbahaya, kebersihan rumah, kebersihan kandang dan kotak pasir kucing, serta faktor usia.
Dilansir dari Kompas.com, berikut masalah kesehatan yang biasa menyerang kucing :
Muntah adalah masalah sangat umum yang dialami kucing dengan berbagai penyebab. Mulai dari, memakan sesuatu beracun atau benda yang tidak dapat dimakan (seperti tali), infeksi, penyakit saluran kemih, diabetes, hingga menelan bola rambut.
Muntah dapat dengan cepat membuat kucing mengalami dehidrasi. Karena itu, apabila kucing terus-menerus muntah atau sakit, segera membawanya ke dokter hewan untuk mendapat penanganan tepat.
Sebanyak tiga persen kucing yang diperiksa dokter hewan memiliki penyakit saluran kemih bagian bawah atau feline lower urinary tract diseases (FLUTD), yang sebenarnya adalah sekelompok penyakit kucing dengan berbagai penyebab.
Penyakit FLUTD ini bisa dialami kucing betina dan kucing jantan. Selain itu, sering terjadi pada kucing obesitas yang kelebihan berat badan atau kucing yang makan makanan kering.
Stres dan perubahan mendadak juga dapat meningkatkan risiko FLUTD pada kucing. Gejala FLUTD meliputi minum lebih banyak, mengejan saat buang air kecil, adanya darah dalam urine, kesakitan saat buang air kecil, menjilat di sekitar area kencing (sering karena nyeri), kurang nafsu makan, dan muntah.
Kucing yang tidak bisa buang air kecil adalah kondisi darurat. Jadi, segera membawanya ke dokter hewan bila mencurigai kucing memiliki masalah saluran kemih.
Baca Juga: ASTAGA Jangan Sampai Menjadi Bencana, 7 Tanaman Hias Ini Beracun Bagi Kucing, Lidah Buaya Termasuk?
Kutu adalah masalah kesehatan kucing eksternal yang sangat umum dialami, tapi ini mudah diobati. Tanda-tanda kucing terkena kutu, antara lain kotoran kutu pada kulitnya (terlihat seperti titik-titik hitam kecil), goresan konstan, sering menjilat, kulit merah atau teriritasi, rambut rontok, dan infeksi kulit atau hot spot.
Kutu dapat hidup selama lebih dari satu tahun. Kutu ini bisa membuat kucing berisiko mengalami anemia, jadi pastikan mengobati masalah ini serta mencegah infestasi pada masa mendatang.
Perawatan pengendalian kutu meliputi obat oral, bubuk, busa, dan obat topikal.