Raja beserta para pengiring pun sangat ketakutan dan akhirnya berhamburan lari meninggalkan sarana upacara.
Karena marah, I Gusti Ngurah Mambal mengutuk semua sarana Upacara Mejauman beserta tumpeng dan guling menjadi batu agar tidak dapat digunakan lagi.
Baca Juga: Menko PMK Pimpin Evaluasi Pelaksanaan Event Akbar GPDRR di Bali
Gamelan beserta Kuda milik raja turut menjadi batu.
Itulah mengapa di Desa Semana terdapat batu sakral yang dinamai Batu Jaran, Batu Gong, Batu Guling, Batu Penek dan Palung Lintah, tempat tidur Sang Ratu Lintah.
Saat piodalan di Pura Demung juga sering terdengar ada tabuh gamelan gaib, dan Kuda yang telah menjadi batu kadang menampakkan diri di hari tertentu.