Sonora.ID – Siapa sih, yang bisa menolak kenikmatan menu pecel lele yang gurih dan nikmat?
Nggak heran sih, kenapa orang Indonesia suka banget menyantap jenis ikan yang satu ini.
Selain gampang ditemukan dan harganya murah, ikan lele juga mudah diolah menjadi menu makanan apapun.
Ikan lele juga mengandung banyak nutirisi yang dibutuhkan tubuh seperti, protein, lemak, kalsium, selenium, fosfor, natrium, kalium, serta beberapa vitamin, seperti vitamin A, B1, dan B12.
Namun, seperti yang kita ketahui apapun yang berlebihan itu tidaklah baik, begitu juga dengan berlebihan mengonsumsi ikan lele.
Baca Juga: Harga Cabai Mahal! Ibu-Ibu Merapat, Ini Cara Ampuh Bikin Tanaman Cabai Subur dan Cepat Berbuah Lebat
Ini karena ikan lele yang dibudidayakan tidak sepenuhnya memiliki kandungan yang sehat, bila tidak dirawat dengan benar.
makanya jika dikonsumsi secara sembarangan, ikan lele bisa memberikan berdampak negatif untuk kesehatan.
Beberapa tahun terakhir ikan lele banyak sekali menjadi sorotan. Karena adanya kandungan merkuri yang terdapat pada tubuh ikan lele.
Kandungan ini memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Jika dikonsumsi sembarangan ikan lele pastinya akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Berikut ini beberapa efek samping yang diderita bila terlalu banyak makan ikan lele bagi kesehatan.
Munculnya kelenjar tiroid
Terlalu banyak mengonsumsi lele juga dapat memicu munculnya kelenjar tiroid di sekitar leher.
Pasalnya, banyak peternak ikan lele yang menggunakan bangkai hewan sebagai bahan pangan ikan lele, termasuk kotoran hewan (seperti dari kandang ayam ataupun kambing).
Semua hal ini dapat menimbulkan pembengkakan serta peradangan akibat peningkatan cairan tiroid.
Sebabkan Penyakit Kardiovaskular
Mengonsumsi ikan lele secara berlebihan bisa menyebabkan teman-teman mengalami masalah kardiovaskular, seperti penyakit darah tinggi atau penyakit jantung.
Hal itu terjadi karena pada ikan lele terdapat kandungan asam lemak omega 6 yang dapat meningkatkan peradangan di dalam tubuh.
Peradangan akibat lemak omega 6 bisa berpotensi menyebabkan penyakit kardiovaskular, kanker jenis tertentu, hingga diabetes.
Walau di dalam ikan lele juga terdapat kandungan omega 3 yang baik untuk tubuh, namun jumlahnya tidak terlalu banyak.
Bahkan perbandingan lemak omega 6 dan omega 3 adalah 4:1, yang membuat konsumsi ikan lele berlebihan menjadi buruk.
Sedangkan ikan lele yang dibudidayakan bisa memiliki kandungan omega 6 yang lebih tinggi.
Rasio perbandingannya omega 6 dan omega 3 pun bisa mencapai 10:1. Karena itu baiknya batasi konsumsi ikan lele dalam sehari sehingga tidak menumpuk lemak omega 6.
Baca Juga: Ibu-ibu Tolong Jangan Sepelekan, 5 Hal yang Pantang Dilakukan di Rice Cooker! Keluarga Bisa Celaka
Mengandung Logam
Masalah lain yang bisa muncul pada ikan lele adalah banyaknya kandungan logam, terlebih pada ikan yang dibudidayakan.
Ikan lele yang dibudidayakan dengan cara yang salah, seperti pemberian makan dan kolam yang kotor akan membuat ikan memiliki banyak bakteri, kuman, serta logam berat.
Saat dikonsumsi, kandungan logam pada ikan akan berpindah dan mengendap dalam tubuh, sehingga bisa memicu munculnya kanker dan juga tumor.
Pemeliharaan lele memang terbilang mudah, namun untuk lele yang sehat harus sangat diperhatikan. Ikan lele ini hidup dengan memakan segala yang ada di sekitarnya.
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Bahaya lain dari konsumsi lele adalah dapat meningkatnya risiko penyakit jantung. Hal ini dikarenakan oleh proses pengolahan ikan lele yang menggunakan minyak.
Bahaya bagi tubuh menjadi berlipatganda dan dapat memicu penyumbatan pada pembuluh arteri jantung.
Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada jantung, termasuk serangan jantung.
Pertumbuhan Sel Abnormal
abnormal didapat jika penggunaan minyak bekas yang sangat sering digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Seperti halnya penggunaan saat mengolah ikan lele menjadi masakan. Minyak bekas atau minyak jelantah mempunyai kandungan radikal bebas yang cukup tinggi.
Penggunaan ini akan berakibat fatal saat menggunakannya secara terus menerus. Munculnya sel abnormal dapat disebabkan karena banyaknya lemak jenuh yang ada pada minyak bekas.
Sifat karsigonik bisa dibilang menjadi pemicu terjadinya sel abnormal itu sendiri.