Sonora.ID - Kucing adalah salah satu peliharaan yang banyak digemari oleh sejumlah orang.
Untuk memelihara kucing, diperlukan biaya yang besar. Kendati begitu, di negara ini kucing justru diperlakukan semena-mena.
Di negara ini, kucing dimasak dan direbus hidup-hidup. Sebagian dagingnya diolah, dikonsumsi, serta kulitnya dibuat dompet, tas, dan sepatu.
Baca Juga: 5 Bahan Alami yang Ampuh Cegah Kucing Buang Kotoran di Teras Rumah
Berdasarkan laporan dari ACTAsia, negara yang dimaksud adalah Cina. Cina merupakan produsen dan konsumen bulu terbesar di dunia.
Bahkan, Cina juga dikenal sebagai konsumen daging kucing terbesar di dunia.
Beberapa wilayah di Guangdong dan Guangxi menganggap hewan yang biasa dijadikan peliharaan ini sebagai hidangan spesial untuk menghangatkan tubuh di musim dingin.
Kurang lebih ada 4 juta kucing terbunuh setiap tahunnya akibat tradisi ini.
Praktik yang kejam terhadap kucing, tentunya mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak.
Baca Juga: Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Kucing
Tidak sedikit kampanye yang menyerukan anti daging anjing dan kucing di China.
Usai itu, ada pula peristiwa gegernya festival Yulin yang blak-blakan membantai daging anjing untuk dikonsumsi.
Selain itu, pasar untuk daging dan bulu kucing terus berkembang di China.
Pada 1 Desember 2019 lalu, Masyarakat Bebas Bulu, kelompok sukarelawan se-dunia yang berkampanye menentang penggunaan bulu binatang, menjelaskan tentang hal tersebut.
Berdasarkan pengamatan mereka, penjualan daging dan bulu kucing di China terus tumbuh.
Selain itu, kini juga tidak ada undang-undang yang menentang kekejaman terhadap binatang.
Menurut organisasi nirlaba itu, sejumlah kucing yang ditangkap dalam perdagangan itu adalah hewan liar.
Mereka tidak pernah dimusnahkan atau dikebiri. Sehingga, kucing-kucing itu terus bereproduksi pada tingkat yang “mengkhawatirkan”.
Tidak hanya itu, beberapa orang diduga juga mengambil kucing peliharaan. Praktek tersebut membuat pemiliknya mencari-cari.
Tidak jarang, mereka menemukan kucingnya dalam pembantaian yang menyedihkan.
Berdasarkan sumber yang beredar, kucing-kucing itu dijual ke tukang daging. Lalu, mereka akan direbus hidup-hidup.
"Mereka dijual kepada tukang daging yang merebus mereka hidup-hidup."
"Biar kulitnya menjadi sepatu, sarung tangan, dompet, dll," klaim kelompok Bebas Bulu tersebut dalam sebuah postingan Facebook.
Bulu kucing dan anjing ilegal di negara-negara AS dan UE, tetapi "kulit mereka masuk tanpa spesifikasi," tambah mereka, dikutip dari Gridhits.id.