Menurut Djum, orang awam menganggap bahwa investasi sama seperti menabung. Padahal, keduanya berbeda.
Saat menabung, jumlah uang yang kita punya cenderung tetap atau mungkin berkurang jika menaruhnya di bank. Sementara itu, saat investasi, jumlah uang pun akan meningkat secara bertahap.
Peningkatan uang inilah yang berguna bagi kehidupan kita di masa depan. Ini disebabkan karena selama beberapa dekade, negara kita pasti mengalami inflasi sehingga harga kebutuhan pokok meningkat.
Alasan inilah yang kerap menjadi latar belakang seseorang berani berinvestasi. Apalagi, kini investasi dianggap mudah karena bisa dipantau dan dilakukan dari rumah.
Tiap Instrumen Punya Risikonya Sendiri
Investasi sendiri mempunyai beragam jenis yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Tiap instrumen pun memiliki tingkat risikonya masing-masing.
Menurut Djum, deposito adalah investasi dengan risiko paling rendah. Ini adalah investasi yang umum dilakukan oleh orang, yaitu menabung.
Lebih mudah lagi, “Deposito kita gak perlu belajar catatan keuangan banknya,” ujarnya.
Naik satu tingkat lagi, ada reksa dana. Meskipun begitu, hasil yang ditawarkan juga cukup kompetitif. Reksa dana juga memiliki beragam jenis dengan risiko yang berbeda-beda.
Oleh sebab itu, kita harus bijak memilih produk apa yang cocok dengan tujuan keuangan.