Sikap semacam ini adalah bentuk keparipurnaan mental dan kondisi religius seseorang, yang sungguh hanya bisa dimiliki oleh orang-orang pilihan Tuhan.
Bagi mereka, pujian yang datang dari orang lain akan selalu kembali kepadaNya, karena hanya Dialah yang memang pantas dipuji.
Sebaliknya, bila yang datang adalah hinaan dan cacian, maka ia menganggap bahwa cacian itu berasal dariNya untuk memberi cobaan kepadaNya.
Orang semacam ini akan dengan lapang dada menerima semua cacian dan cemoohan, karena baginya, seorang hamba Tuhan memang hina dan pantas mendapat cacian, dan hanya Tuhanlah yang pantas untuk dipuji dan diagungkan.
Berburuk Sangka Kepada Diri Sendiri, Baik Sangka Kepada Orang Lain
Dalam ajaran Islam, berburuk sangka kepada diri sendiri dan baik sangka kepada orang lain adalah satu-satunya kunci untuk husnul khotimah atau meninggal dalam keadaan baik.
Orang-orang yang semasa hidupnya tak suka bergibah dan memandang orang lain selain dirinya adalah orang baik hanyalah orang-orang pilihan Tuhan, yang ketika akan meninggal, diberi Tuhan kesempatan untuk meninggalkan dunia ini dengan indah.
Di akhirat nanti, orang-orang semacam inilah yang akan masuk surga terlebih dahulu.
Maka, ingat-ingat, ya, ayo kita biasakan untuk tidak mengungkit-ungkit kesalahan orang lain dan mari kita lihat kekurangan diri kita sendiri.
Baca Juga: Sukses Dunia Akhirat, 5 Weton Ini Religius dan Rezekinya Melimpah