Sonora.ID - Seringkali, sifat orang baik makin terkenang ketika ia sudah tiada. 

Orang-orang mengenangnya dalam keadaan sedih, memberi kesaksian bahwa semasa hidupnya, yang dibicarakan memang betul-betul orang baik.

Maksud dari baik di sini bisa diartikan secara luas, mulai dari dermawan, suka menolong, penyayang, pemaaf, dan lain sebagainya.

Yang jelas, yang dimaksud dengan orang baik adalah ia yang semasa hidup memberi manfaat bagi banyak orang, sehingga kehadirannya terus diharapkan. 

Itulah mengapa, ketika orang baik telah tiada, banyak orang merasa amat kehilangan.

Namun, selain dengan mengetahuinya ketika sudah tiada, tanda-tanda kebaikan seseorang sejatinya bisa dirasakan ketika seseorang masih hidup.

Kita, misalnya, untuk menghargai dan lebih menyayangi diri kita sendiri, bisa mengukur kebaikan kita dengan melacak apa yang kita pikirkan, rasakan, juga apa yang menjadi prinsip dan tujuan hidup kita.

Tapi ingat, ya, cara ini bukan berarti bertujuan untuk selalu melihat kebaikan diri kita dan menegasikan kebaikan orang lain. Itu malah terbalik!

Lebih jauh, beberapa tanda berikut bisa kamu kenali, selain untuk lebih bersyukur bila memang kamu punya beberapa tanda ini, juga untuk lebih menghormati orang lain bila mereka memiliki tanda serupa.

Baca Juga: Magnet Semua Orang, 3 Shio Ini Mau Berteman sama Orang Baik dan Jahat

Untuk tahu bahwa kamu dan orang lain punya kebaikan hati yang murni dan jernih, kamu bisa mengukurnya dengan beberapa tanda berikut.

Kamu Berharap Orang Lain Melebihimu

Bila tanda ini ada padamu, maka secara mutlak, kebaikan hati dan ketulusanmu tidak perlu diragukan lagi.

Apabila orang-orang pada umumnya cenderung iri ketika melihat kelebihan orang lain, maka kamu akan bersikap sebaliknya: mempersilakan, bahkan mengharap orang lain bisa jauh melebihimu.

Sikap dan mentalitas semacam inilah yang bakal mengikis habis iri hati dari dadamu, dan kamu akan menjadi orang yang paling tenang.

Dengan mengharap kebaikan dan bahkan kelebihan orang lain atasmu, maka itu berarti, bahagiamu adalah dengan melihat orang lain bahagia.

Itu juga tanda bahwa kamu punya kemauan berkorban yang amat tinggi. Dan sikap semacam ini, sungguh, hanya dimiliki oleh orang-orang saleh dan para kekasih Tuhan!

Dipuji dan Dicaci Sama Saja

Salah satu tanda kecemerlangan hati seseorang ialah bila ia memandang pujian dan cacian sama saja, tak ada bedanya.

Baca Juga: Rajin Ibadah Bukan Jaminan, Motivator: Orang Religius Belum Tentu Baik

Sikap semacam ini adalah bentuk keparipurnaan mental dan kondisi religius seseorang, yang sungguh hanya bisa dimiliki oleh orang-orang pilihan Tuhan.

Bagi mereka, pujian yang datang dari orang lain akan selalu kembali kepadaNya, karena hanya Dialah yang memang pantas dipuji.

Sebaliknya, bila yang datang adalah hinaan dan cacian, maka ia menganggap bahwa cacian itu berasal dariNya untuk memberi cobaan kepadaNya.

Orang semacam ini akan dengan lapang dada menerima semua cacian dan cemoohan, karena baginya, seorang hamba Tuhan memang hina dan pantas mendapat cacian, dan hanya Tuhanlah yang pantas untuk dipuji dan diagungkan.

Berburuk Sangka Kepada Diri Sendiri, Baik Sangka Kepada Orang Lain

Dalam ajaran Islam, berburuk sangka kepada diri sendiri dan baik sangka kepada orang lain adalah satu-satunya kunci untuk husnul khotimah atau meninggal dalam keadaan baik.

Orang-orang yang semasa hidupnya tak suka bergibah dan memandang orang lain selain dirinya adalah orang baik hanyalah orang-orang pilihan Tuhan, yang ketika akan meninggal, diberi Tuhan kesempatan untuk meninggalkan dunia ini dengan indah.

Di akhirat nanti, orang-orang semacam inilah yang akan masuk surga terlebih dahulu.

Maka, ingat-ingat, ya, ayo kita biasakan untuk tidak mengungkit-ungkit kesalahan orang lain dan mari kita lihat kekurangan diri kita sendiri.

Baca Juga: Sukses Dunia Akhirat, 5 Weton Ini Religius dan Rezekinya Melimpah