Banjarmasin, Sonora.ID - Siapa yang tak kenal dengan yogurt? Jika dulu yogurt hanya punya rasa plain yang cenderung asam, sekarang sudah banyak produk olahannya yang menawarkan berbagai rasa.
Mulai dari rasa strawberry, blueberry, hingga ketan hitam dan mangga, yang tentu saja membuat pengalaman menikmati olahan susu fermentasi itu semakin beragam.
Tak hanya itu, teksturnya pun berbeda-beda. Ada yang cair seperti susu pada umumnya atau yang lebih kental dan lembut seperti es krim.
Manfaatnya pun tidak main-main, yakni dikenal baik dapat membantu sistem pencernaan melakukan proses metabolisme dengan maksimal. Tentu dengan konsumsi yang cukup ya, biar tidak menimbulkan dampak buruk bagi perut.
Bahkan karena berbagai khasiatnya, produk olahan susu yang kaya dengan probiotik itu baik untuk dikonsumsi segala jenis umur. Baik anak-anak, ibu hamil maupun orang dewasa.
Baca Juga: 7 Makanan yang Efektif Hilangkan Bau Mulut, Coba Apel hingga Yoghurt
Tapi tahukah dari mana yogurt berasal?
Dirangkum dari berbagai sumber, konsep yogurt pertama kali dikenalkan pada 2000 tahun silam oleh pedagang dari Turki. Mereka membawa susu dalam kantong usus domba sebagai bekal dalam perjalanan panjang yang melelahkan.
Akibat terkena perubahan suhu yang cukup ekstrem selama perjalanan di tengah gurun dan panas matahari, susu yang ada dalam wadah itu akhirnya memadat dan mengalami proses fermentasi dengan rasa asam yang segar.
Akhirnya, konsep tersebut pun menjadi salah satu bentuk pengawetan susu segar yang diterapkan di berbagai wilayah Asia, terutama Turki, India dan kawasan Timur Tengah lainnya.
Pada masa itu, yogurt tak hanya diminum, melainkan juga menjadi bahan campuran saat memasak maupun untuk perawatan kecantikan oleh para wanita Persia.
Barulah pada sekitar abad ke-16, yogurt mulai dikenal di Eropa sebagai obat dari diare hebat yang diderita Raja Francis I yang memerintah Prancis pada saat itu dan dekat dengan Sultan Sulaiman Agung dari Kerajaan Ottoman.
Sultan mengirimkan tabib untuk menyembuhkan Raja Francis I dan memberikan yogurt sebagai obat.
Dari saat itu, akhirnya yogurt pun semakin dikenal luas hingga ke seluruh wilayah dunia dan menjadi salah satu produk olahan susu yang disukai masyarakat.
Baca Juga: Tahu Tempe Langka! 8 Makanan Tinggi Protein Ini Bisa Jadi Pengganti
Namun untuk pembuktian manfaatnya secara ilmiah baru dilakukan pada abad ke-19 oleh Ilya Metchnikoff, seorang ilmuwan asal Rusia yang bekerja di Prancis.
Ilmuwan ahli mikrobiologi dari Institut Pasteur itu menemukan fakta bahwa susu fermentasi atau yogurt memiliki manfaat yang besar dalam kesehatan bangsa Bulgaria saat itu.
Ia sendiri akhirnya mendapat penghargaan Nobel dan Bulgarian Yogurt turut dikenal karena khasiatnya.