Perjalanan dan Pandangan Politik Savic Ali hingga Lengsernya Gus Dur

14 Juli 2022 09:35 WIB
Wawancara Savis Ali
Wawancara Savis Ali ( Kompas)

Momen turunnya Soeharto dan runtuhnya Orde Baru memang melahirkan berbagai keretakan. Menurut Savic, ketika Soeharto lengser beberapa sektor sosial politik di Indonesia banyak yang terpecah.

Salah satunya dalam hal menyikapi naiknya wakil presiden menjadi presiden, yaitu B. J. Habibie. Banyak pihak yang tidak setuju meskipun hal ini diatur dalam undang-undang, termasuk salah satunya adalah Forkot.

Namun, banyak pihak juga menerima naiknya Habibie dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah alasan bahwa Habibie dapat menjadi representasi Islam. Terlebih, beberapa kelompok politik Islam juga memperkuat diri untuk mendukung kepemimpinan Habibie.

Akibatnya, terjadi beberapa peristiwa penting yang diingat oleh Savic, salah satunya adalah tragedi Semanggi yang memakan korban. Pemilu dalam hal ini merupakan titik kompromi yang diterima berbagai pihak pada tahun 1999.

Pada masa itu, demo masih terus berlanjut terhadap beberapa tuntutan. Setelahnya, Gus Dur naik menjadi presiden meskipun kepemimpinannya tidak berlangsung pada waktu yang sebagaimana seharusnya.

Baca Juga: Kierkegaard dan Dampak Era Informasi terhadap Jati Diri Generasi Muda

Lengsernya Gus Dur

Savic mengaku bahwa lengsernya Gus Dur berdampak cukup besar untuknya secara personal. Hal ini bahkan berdampak pada kesehatan fisik dan mentalnya. Terlebih ia tetap harus mengikuti berbagai kegiatan, baik tugasnya secara pribadi atau kelompok-kelompok yang membutuhkan dirinya.

Saat itu yang bisa ia lakukan hanya berobat dan kembali mengatur aktivitas. “Kamu nggak sakit, tapi kalo kamu terusin gaya hidupmu, kamu mati di jalan,” ujar seorang dokter yang secara tidak sengaja ia temui.

Melalui banyaknya pertanyaan sebagai upaya diagnosis, dokter tersebut juga mengatakan bahwa Savic memforsir tubuh dan pikiran melampaui kapasitasnya.

Dari hal tersebut, ia mulai memperbaiki pola hidupnya dan berhasil pulih. Awalnya ia mnegaku bahwa sangat sulit unttuk mengistirahatkan pikiran lebih cepat. namun, lambat laun ia bisa memperbaikinya.

Perbaikan hidup tersebut diakui perlahan membuatnya lebih ikhlas dalam hal politik. “Kejatuhan Gus Dur membuat saya bisa mengikhlaskan politik apa pun,” ujar Savic.

Hal ini merupakan perjalanan panjang karena sosok Gus Dur merupakan figur penting dalam NU dan figur yang sangat berpengaruh untuknya sebagai seorang penggerak. Dengarkan juga episode lengkap mengenai pandangan Savic atas Gus Dur dalam Siniar Beginu pada episode bertajuk "Kesakitan Pasca Gus Dur Lengser".

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm