Sonora.ID - Sebuah survei menunjukkan peringkat 1 sampai 15 negara-negara yang berpotensi masuk ke dalam jurang resesi, survei ini kemudian dirilis secara resmi di Bloomberg. Sayangnya Indonesia masuk dalam 15 peringkat tersebut.
Dikutip dari Bloomberg, diketahui bahwa hasil survei menyatakan negara nomor 1 yang akan masuk jurang resesi adalah Sri Langka dengan potensi hingga 85 persen, yang kemudian disusul oleh New Zealand dengan potensi 33 persen.
Menjadi sorotan banyak pihak dan pastinya menjadi ketakutan tersendiri karena Indonesia duduk pada posisi ke-14.
Meski demikian, posisi Indonesia memang berada jauh daripada negara-negara maju lainnya seperti pada posisi ke-3 ada Korea Selatan, kemudian Jepang dengan potensi 25 persen.
Kemudian disusul China, Hongkong, Australia, Taiwan, Pakistan, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia pada potensi 3 persen, kemudian terakhir adalah India sebesar 0 persen.
Meski posisinya jauh dan potensinya cenderung rendah, Bendahara Negara, Sri Mulyani tetap meminta agar semua pihak mewaspadai hal ini.
“Kita tetap harus waspada karena ini akan berlangsung sampai tahun depan. Risiko global mengenai inflasi dan resesi, atau stagflasi sangat riil dan akan menjadi salah satu topik pembahasan kita,” ungkapnya tegas
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo dalam pelantikan perwira TNI/Polri menyebutkan sebaliknya, pihaknya menegaskan bahwa Indonesia ini adalah bangsa yang kokoh dengan Pancasila sebagai dasar yang mempersatukan.
“Kita mampu mengendalikan pandemi dan menjaga stabilitas ekonomi,” tegasnya dalam kesempatan tersebut.
Baca Juga: Bukan Anies atau Prabowo, Peramal Ini Bongkar Sosok Presiden Penerus Jokowi: Fansnya Ibu-ibu
Hal ini menjadi bertolak belakang, melihat Sri Mulyani memandang peringkat 14 itu sebagai tanda untuk Indonesia waspada terhadap ancaman resesi yang ada.
Presiden Jokowi masih sangat optimis bahwa Indonesia akan kembali bertahan dengan ekonomi yang stabil seperti yang sebelumnya terjadi pada masa-masa pandemi yang lalu.
“Sebagian belahan dunia juga dilanda perpecahan bahkan peperangan, sebagian dihantui instabilitas politik serta dibayang-bayangi radikalisme dan terorisme,” sambung Jokowi menegaskan bahwa masyarakat Indonesia perlu bersyukur karena mampu menghindari itu semua.
Indonesia pun masih terhindar dari krisis pangan, energi, dan finansial yang menyebabkan ratusan juta penduduk dunia kelaparan.
Baca Juga: Jokowi Maknai Idul Adha Sebagai Ketauhidan dan Aktivitas Menebarkan Kebaikan