Sonora.ID - Pasti kamu pernah bertemu dengan seseorang yang memiliki alergi atau mungkin kamu adalah orang yang memiliki alergi tersebut. Alergi yang kerap ditemukan adalah alergi seafood, misalnya udang hingga ikan, juga berbagai alergi lainnya, misalnya alergi debu atau makanan tertentu.
Kondisi yang satu ini menyebabkan sang penderita tidak bisa berhadapan dengan hal yang menyebabkan alergi pada dirinya.
Misalnya orang yang alergi dingin, akan mengeluarkan reaksi tertentu dari tubuhnya ketika berada di tempat yang dingin, begitu juga yang terjadi pada orang dengan alergi makanan tertentu.
Sebenarnya mengapa alergi bisa terjadi?
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa kondisi ini terjadi karena adanya reaksi yang unik pada imun tubuh masing-masing penderita.
Apakah ada hubungannya alergi dengan faktor genetik?
“Reaksi alergi merupakan respon imun yang tidak biasanya terjadi, yang berlebihan, yang pada kebanyakan orang tidak terjadi. Mengapanya, diduga merupakan sebuah keadaan yang dipicu oleh multifaktorial,” ungkapnya.
Salah satu faktornya adalah faktor genetik.
Faktor genetik
“Kalau salah satu orang tuanya punya alergi kemungkinan anaknya juga punya alergi menjadi 50 persen. Tapi kalau dua-duanya orang tuanya jadi ayah dan ibu punya alergi, kemungkinan anaknya punya alergi naik jadi 70 hingga 80 persen,” sambung Dokter Santi menegaskan.
Jadi memang salah satu faktor yang sering terjadi adalah faktor genetik atau keturunan dari orang tua.
Meski demikian, hal ini tidak menjadi hal mutlak atau pasti, karena masih ada kemungkinan atau faktor lainnya yang juga mendukung.
Di sisi lain, Dokter Santi menegaskan, jenis alergi yang dialami oleh orang tua dalam faktor genetik bisa jadi diturunkan dengan jenis alergi lainnya.
“Bisa saja jadi orang tuanya alergi di saluran pernapasan, turun ke anaknya dalam jenis alergi di saluran pencernaan,” tambahnya.
Misteri
Dalam kesempatan yang sama, Dokter Santi mengakui bahwa hingga saat ini belum diketahui faktor pasti pendukung alergi sehingga disebut masih misteri.
Ketika alergi menyebabkan reaksi tertentu, maka dokter akan mengobati reaksi tersebut, bukan mengobati alergi yang ada.
Jadi, reaksi alergi bisa muncul di kemudian hari karena yang diobati adalah efek dari alergi tersebut.
“Bisa datang dan hilang tiba-tiba, bisa hilang timbul. Sampai sekarang masih banyak yang perlu kita pelajari, yang perlu kita teliti. Obat untuk betul-betul mengobati alerginya belum ada, jadi yang ada itu obat untuk atasi reaksi dari alergi,” jelas Dokter Santi.
Baca Juga: Niatnya Mau Sehat, Minum Susu Sapi Bisa Berbahaya Jika Salah.......