"Perlu ada kepastian produk untuk dibeli. Dan koperasi bisa menjadi offtaker ," kata Erick.
Selain itu, kata Erick, dengan nelayan terdaftar dalam koperasi, maka akan memudahkan pemerintah dalam menyalurkan BBM bersubsidi.
"Pertamina akan menyalurkan BBM bersubsidi melalui koperasi, sehingga tepat sasaran," ungkap Erick.
Erick juga berharap ada pengembangan ekonomi sektor kelautan di daratan, yakni budi daya ikan.
"Harus segera dikembangkan. Karena, kalau mau dikorporatisasikan, harus ada standar produk, yaitu standar ikan," kata Erick.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini menyebutkan pihaknya sudah menggulirkan beberapa program pemberdayaan nelayan di Indonesia. Diantaranya, menjaga kesehatan laut dengan menerapkan penangkapan ikan di laut berbasis kuota.
"Penangkapan ikan terukur berbasis kuota diharapkan bisa lebih menyejahterakan nelayan," kata Zaini.
Selain itu, kata Zaini, KKP juga sudah mengembangkan kampung-kampung nelayan di seluruh Indonesia. Tahun ini ditargetkan pengembangan kampung nelayan sebanyak 120 kampung.
"Di dalamnya, mencakup pelatihan, modernisasi alat tangkap, hingga pemasaran produk yang dihasilkan," kata Zaini.
Zaini mencontohkan Kampung Nelayan di Kepulauan Belitung yang sudah melakukan diversifikasi usaha sehingga produknya memiliki nilai tambah.