Sonora.ID - Diabetes adalah kondisi ketika kadar gula di dalam darah lebih banyak atau lebih tinggi daripada angka yang sudah ditetapkan, sehingga hal ini bisa menyebabkan dampak atau efek jangka panjang yang beragam.
Masing-masing penderita diabetes bisa mengalami gejala yang berbeda, sehingga perlu dan penting adanya konsultasi rutin dengan dokter agar kandungan gula di dalam darah lebih terkontrol.
Salah satu gejala atau keluhan yang kerap dirasakan bahkan hampir 50 persen penderita diabetes adalah gangguan syaraf, dan yang biasa dirasakan adalah keluhan kesemutan sehingga bisa menyebabkan gangguan tidur.
Hal ini dipaparkan langsung oleh Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia dalam program Health Corner di Radio Sonora FM.
“Berdasarkan statistik, di Indonesia sekitar 50 sampai 60 persen (penderita diabetes mengalami kesemutan). Tetapi kalau secara umum, ada yang mengatakan 50 persen, ada juga yang menyebut 60-70 persen pasien diabetes akan berakhir ke gangguan ini,” ungkapnya memaparkan.
Meski memang tidak semua penderita diabetes mengalami sering kesemutan, tetapi gejala yang satu ini tidak bisa diremehkan.
“Semakin lama menderita diabetes, semakin besar kemungkinannya mengalami gangguan syaraf. Semakin tidak terkontrol gula darahnya, semakin besar kemungkinan menderita gangguan ini, jadi memang berbanding lurus,” sambung Dokter Santi.
Kesemutan yang terjadi pada penderita diabetes biasanya terjadi di kedua sisi tubuh, misalnya yang umum terjadi adalah pada kaki kanan dan kiri, kemudian naik ke tungkai kaki, dan sebagainya.
Baca Juga: Jangan Telat Disadari, Kenali 5 Gejala Diabetes Tipe 2 Ini, Anda Masih Ingin Berumur Panjang Kan?
Sayangnya, kondisi ini menjadi semakin parah ketika malam hari.
Bukan hanya kesemutan, Dokter Santi menyebut gangguan syaraf lain juga bisa dirasakan oleh penderita diabetes, misalnya rasa kebas atau baal, rasa seperti ditusuk, rasa panas pada bagian kaki, yang menjadi semakin parah pada malam hari.
Kondisi tersebut bisa mengganggu kualitas tidur sang penderita.
“Segera cari bantuan agar penanganannya cepat dilakukan, sehingga komplikasi yang ada, perburukan yang ada bisa dihambat semaksimal mungkin,” tegasnya.
“Lebih terasa mengganggu pada malam hari. Ini akan terjadi sepanjang tidak mendapatkan pengobatan yang tepat. Tidur dan kesemutan seperti lingkaran setan, kurang tidur bisa memperparah kesemutan, sebaliknya kesemutan bisa mengurangi kualitas tidurnya,” papar Dokter Santi.
Baca Juga: Ibu-Ibu Beri Tahu Keluarga, Inilah 3 Golongan yang Mudah Kena Diabetes, Anda Termasuk Salah Satunya?