Dewi mengemukakan bahwa mineral dibutuhkan oleh ternak dalam proses fisiologis karena terkandung unsur hara di dalamnya. Mineral dibutuhkan oleh ternak untuk proses pertumbuhan ternak, pembaharuan sel secara berkala dan untuk menunjang produktivitas. Ternak yang kekurangan mineral akan mengalami defisiensi mineral yang mengakibatkan kelainan pada proses fisiologis.
Ternak yang mengalami defisiensi mineral memiliki ciri-ciri seperti menurunnya nafsu makan, terhambatnya proses pertumbuhan, munculnya sifat mengunyah batu, tumbuh bulu kasar, terjadinya pengeroposan tulang hingga hal yang sangat fatal yaitu terjadinya kelumpuhan.
Ciri-ciri yang muncul tersebut menandakan bahwa hewan ternak mengalami kekurangan nutrisi, protein dan mineral sehingga terjadi gangguan keseimbangan mikroba rumen. Oleh sebab itu harus dilakukan manipulasi kondisi rumen agar proses fermentasi dalam rumen dapat berjalan optimal.
Baca Juga: Waduh! Sulsel Masuk Zona Merah PMK, 173 Kasus Ditemukan
Dengan adanya inovasi HMB yang dikembangkan oleh peneliti IPB ini diharapkan dapat memanipulasi kondisi rumen dan mencegah defisiensi mineral. HMB dibuat dari beberapa bahan pakan yang biasa dikonsumsi oleh ternak ruminansia, seperti pollard (dedak gandum) dan molase (bahan makanan yang mengandung gula) sebagai sumber energi serta meningkatkan derajat kesukaan pada makanan.
Selain sebagai sumber energi, HMB juga mengandung maggot atau larva dari lalat jenis black soldier fly (BSF) sebagai sumber protein. Dan juga terdapat garam dan kapur sebagai sumber pakan berbentuk padat yang berfungsi sebagai suplemen pakan dan menjaga kesehatan serta meningkatkan performas ternak.
Sedangkan untuk produk herbal yang ditambahkan yaitu kunyit, jahe dan mineral lainnya seperti zinc, selenium, dan krom. Fungsi dari bahan herbal ini adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menambah nafsu makan dan sebagai antibakteri alami patogen.
Semua bahan tersebut kemudian diolah sehingga membentuk blok dengan berat 2,5-3 kilogram. HMB dapat dimakan oleh ternak dengan cara dijilat sehingga untuk penyajiannya diberikan dengan cara digantung sejajar dengan kepala hewan ternak. Untuk satu blok HMB dapat dikonsumsi hingga satu bulan.
Menurut ahli nutrisi ternak IPB University sekaligus anggota tim peneliti HMB, Sri Suharti, mineral mikro harus diberikan kepada ternak dalam jumlah sedikit. Sehingga desain pemberian yang paling tepat dengan bentuk blok dan dikonsumsi dengan cara dijilat oleh hewan ternak.
Inovasi HMB dan pakan utama ternak ini diharapkan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh ternak sehingga ternak dapat melawan virus penyebab PMK dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas dari daging hewan ternak.
Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Inpres Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul Herbal Mineral Blok untuk Tingkatkan Imunitas Hewan Ternak