Namun Ia menyayangkan, jika aktivitas tersebut digelar di tempat umum atau ruang publik, karena akan mengganggu aktivitas masyarakat. Salah satunya di jalan raya.
Oleh karena itu, Ia meminta agar pemerintah kota segera melek dengan fenomena ini, misalnya mengarahkan gelaran fashion show di area Car Free Day (CFD) setiap akhir pekan.
"Jangan sampai ekspresi mereka itu bergerak liar begitu saja, dan tiba-tiba aktivitas mereka ditertibkan oleh petugas Satpol PP atau kepolisian," harapnya.
Terpisah. Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menilai, aktivitas anak muda yang meniru fenomena Citayam Fashion Week di Jakarta sah-sah saja.
Menurutnya, selama masih berada dalam aturan yang berlaku dan tidak mengganggu masyarakat pihaknya tidak akan membubarkan aktivitas tersebut.
"Itu kan kreativitas anak muda, karena apapun yang menjadi di masyarakat itu harus didukung. Selama itu masih berada dalam aturan," ucapnya saat ditemui Smart FM Banjarmasin, di Balai Kota.
Ia mengungkapkan, bahwa pihaknya siap untuk mengakomodir ekspresi para generasi muda di Banjarmasin, jika memang perlu ruang untuk berekspresi.
Selain itu diungkapkannya, konsep fashion week juga sempat dibahas saat gelaran Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) yang menjadi agenda dalam gelaran Hari Jadi ke-496 Kota Banjarmasin.
Misalnya di kawasan kota Lama, Lambung Mangkurat dan RE Martadinata atau depan Balai Kota.
"BSF kan bulan September, jadi road to BSF 6, rencananya kita akan menggelar sejenis fashion week lah di salah satu kawasan di Banjarmasin," tutupnya.