“Kalau melihat konsep pariwisata secara umum, kita harus melihat aksesibilitas, kemudahan dan efisiensinya misalnya dari harga. Selain itu juga harus ada fasilitas-fasilitas pendukung misalnya hotel dan cottage. Juga ada atraksi dan suguhan yang sifatnya local wisdom. Tapi melihat dari tiga hal ini, Rupat masih kurang,” paparnya.
Ia mengakui bahwa perlu ada investasi yang dapat mengubah Rupat menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi.
“Dalam konteks investasi kita harus berbenah masalah kejelasan tanah, perizinan yang mudah dengan keterlibatan masyarakat, dan lain sebagainya yang harus diperhatikan,” tambahnya.
Saat ini, Bank Indonesia telah memberikan bantuan kepada POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) dengan harapan masyarakat dapat terlibat langsung untuk pengembangan wisata Pulau Rupat. Sehingga ia berharap, kedepannya Pulau Rupat dapat menjadi destinasi wisata bahari di Provinsi Riau yang menjadi pilihan utama bagi wisatawan asing dan lokal.
Baca Juga: Motif Batik dari 'SANGIRAN' Miliki Daya Tarik Lokal yang Tidak Bisa Ditiru