Meski demikian, Jujun sapaan akrab Junaedi berharap dapat mempersembahkan yang terbaik pada kesempatan yang akan dating.
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua elemen yang mendukung. Maaf belum memberikan yang terbaik untuk Indonesia, tapi mudah-mudahan saya bisa tampil lebih baik lagi. Saya tetap sangat bangga sekali (dengan pencapaian ini)," ujar Junaedi seusai upacara pengalungan medali di Convention Hall Tirtonadi, Solo.
Bukan tugas mudah bagi Junaedi untuk tampil membela Indonesia di ASEAN Paragames Solo 2022. Dia mengaku harus menjuarai Porda dan Peparnas 2021 terlebih dahulu untuk diajak masuk Pelatnas. Selain itu, Junaedi berasal dari kalangan keluarga yang kurang beruntung.
Asep selaku kakak Junaedi menceritakan bahwa adiknya baru mulai menggeluti judo sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sebelum itu, Junaedi hanyalah anak petani miskin biasa yang kesehariannya menggembala kambing atau membantu ayahnya bercocok tanam.
"Sebelum jadi atlet, kadang dia itu menggembala kambing dan ikut menyangkul. Tapi, setelah itu saya terus motivasi dia agar jadi orang yang berguna, dan terus mengingatkannya bahwa kita bukan orang punya dan berasal dari keluarga petani kecil," ujar Asep.
"Kemudian Alhamdulillah, Junaedi bisa wakili Indonesia setelah dimotivasi dan jiwa sosialnya pun bagus setelah itu. Sepulang dari Peparnas Papua, dia mau berbagi dengan orang-orang kampung, anak yatim, hingga menyumbang karpet untuk masjid. Dia juga sudah jadi tulang punggung keluarga dan semoga apa yang dia cita-citakan bisa dikabulkan," tambahnya.
Baca Juga: Hingga Hari ke 4, Gibran Pastikan Kelancaran Gelaran Asean Paragames 2022 di Solo