Berawal dari pertemuan dengan Bambang itu, Rangga mendapat pencerahan dengan melakukan inovasi terhadap menu lele menjadi tiga varian utama yang ditawarkan RM. Pecel Lele Lela, yakni lele goreng tepung, lele filet kremes, dan lele saud padang.
Tak disangka, inovasi menu pecel lele yang dilakukan Rangga ternyata digandrungi konsumen. Rumah makan miliknya praktis dibanjiri konsumen setiap harinya.
Meski rumah makan miliknya amat ramai, Rangga masih menghadapi masalah ekonomi yang serius: ia dijerat banyak utang dan rumah makannya bahkan sempat terancam bangkrut.
Namun, berkat kepiawaiannya dalam berbisnis, juga usahanya untuk menggandeng Bambang, kawannya, menjadi general manager, RM. Pecel Lele Lela yang dibuat Rangga berangsur-angsur pulih, bahkan membesar.
Di tahun 2009, ketika menyadari bahwa RM. Pecel Lele Lela telah berkembang jauh lebih besar dari yang ia bayangkan, Rangga lantas mulai mewaralabakan brand rumah makan miliknya itu. Tak butuh waktu lama, waralaba RM. Pecel Lele Lela lantas mulai berdiri di berbagai kota, mulai Bandung, Yogyakarta, hingga medan.
Lantaran kualitas dan layanan prima yang telah melekat pada RM. Pecel Lele Lela, bisnis kuliner yang dimiliki Rangga itupun maju pesat.
Bahkan, saking terkenalnya pecel lele buatan Rangga itu, orang sekelas Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono bahkan sempat menjadikan Lele Lela sebagai menu buka puasa di Istana Negara, di mana kesempatan itu dihadiri para menteri dan duta besar dari beberapa negara tetangga.
Berkat popularitas dan jangkauan bisnis yang kian hari kian membesar, Rangga bahkan mendapatkan permintaan waralaba dari beberapa warga Indonesia yang tinggal di Penang, Kuala Lumpur, Singapura, hingga Jeddah.
Dengan skala bisnis yang makin merangkak naik itu, Rangga berhasil mendapatkan omzet Rp 2 miliar perbulan. Kini, perjuangan hidup dan keteguhan menjalani profesi sebagai pebisnis telah mengantar Rangga pada posisi yang memang layak ia dapatkan.
Baca Juga: Viral! Polisi Traktir Tahanan Makan Pecel Lele: Tangan Masih Terbogrol tapi Tetap Lahap