Lebih lanjut, Agus menambahkan, tentu saja hal tersebut harus menjadi perhatian utama dalam upaya peningkatan indeks literasi masyarakat. "Sosialisasi massif yang dilakukan melalui kegiatan seperti ini akan mendorong peningkatan pengetahuan serta wawasan masyarakat sehingga berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia," imbuhnya.
Pada talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) yang mengangkat tema "Penguatan Pertahanan dan Keamanan di Era Globalisasi Melalui Budaya Literasi", Wakil Gubernur Lemhannas RI, Mohammad Sabrar Fadhilah, mengatakan pertahanan dan keamanan merupakan bagian dari kegiatan yang dinamis.
Pertahanan dan keamanan tidak hanya urusan TNI tetapi juga semua pihak. TNI termasuk perpustakaan menjadi bagian istimewa dari anak bangsa yang harus bekerja sama, berkolaborasi untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.
"Kita tahu bahwa literasi, perpustakaan, dan buku adalah jendela dunia yang membuka cakrawala berpikir serta pemahaman tentang banyak hal. Sehingga TNI memandang sangat perlu untuk dapat bergandengan tangan dengan semua pihak untuk menjaga negeri ini agar tetap bisa maju, tetap eksis mencapai tujuan nasional, masyarakat sejahtera adil dan makmur," katanya.
Wakil Komandan Kodiklat TNI, Marsda TNI Hesly Paat, mengatakan budaya literasi di lingkungan pendidikan TNI terutama Kodiklat (Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat), berperan untuk meningkatkan kemampuan maupun kualifikasi personel yang ada di TNI.