Tetapi akibat perbaikan jalan itu, dia sempat menutup warungnya selama 3 minggu.
"Walaupun omzet penjualan saya menurun , saya putuskan buka warung lagi, karena saya masih butuh uang untuk sekolah anak saya," tuturnya.
Ia mengaku pasrah dan sabar dengan keadaan ini,tetapi dia juga meminta kepada pihak terkait agar segera menyelesaikan perbaikan jalan tersebut.
Baca Juga: Waspada Penyakit di Sekolah, Dinas Pendidikan Solo Himbau Sekolah Tetap Prokes
"Banyak pedagang yang saat ini menutup lapaknya karena tak ada pembeli yang mampir ,selain itu juga tak bisa parkir, kalau warung saya tutup, saya bayar sekolah (anak saya) pakai apa," ujar Ngatmi.
Nasib pilu juga dirasakan oleh Wiyanto (63) seorang pedagang kaca di seberang SPBU Gondangrejo,yang tak jauh berbeda.
Dirinya mengaku pendapatannya berjualan kaca menurun drastis sejak perbaikan jalan itu dilakukan yang bisanya dia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 5 juta - Rp 6 juta,kini hanya bisa dapat Rp 1,7 juta saja".
Baca Juga: Indonesia Jadi Juara Umum, Asean Paragames 2022 Resmi Ditutup Presiden Jokowi