Imbas Perbaikan Jalan Solo-Purwodadi Tak Kunjung Usai, Pedagang Mengeluh

12 Agustus 2022 16:10 WIB
Proses perbaikan jalan Solo-Purwodadi di wilayah Kabupaten Karanganyar
Proses perbaikan jalan Solo-Purwodadi di wilayah Kabupaten Karanganyar ( Yasinta Damayanti )

Solo, Sonora.ID - Proses perbaikan jalan Solo-Purwodadi di wilayah Kabupaten Karanganyar  dilakukan, tetapi banyak keluhan dirasakan akibat perbaikan jalan itu tak kunjung selesai.

Seperti yang dirasakan oleh  pedagang yang berjualan di sepanjang jalan yang diperbaiki mengalami kerugian hingga penurunan omzet secara drastis.

Tepat di Dusun Mundu, Desa Selokaton,Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar keadaan jalan yang nampak sebagian sudah dibeton sedangkan sebagiannya lagi masih belum dibeton.

Hal itu yang membuat Kendaraan baik roda dua maupun empat melintasi jalur provinsi tersebut harus mengantri bergantian.

Baca Juga: Perkembangan Penemuan Jasad Warga Wonogiri di Bengawan Solo, Diduga Korban Kekerasan

Adapun jalan tersebut dibuat sistem buka tutup dengan melintasi jalan yang belum dibeton.

Seperti  pedagang asal Desa Dayu,Gondangrejo,Karanganyar  bernama Ngatmi (29) yang memiliki warung makan di pinggir Jalan Solo-Purwodadi  yang mengaku penghasilannya menurun drastis sejak dimulainya perbaikan jalan.

Ngatmi mengungkapkan dirinya biasanya mendapatkan omzet  sekitar Rp 350 ribu - Rp 450 ribu per hari,tetapi sejak ada perbaikan jalan hanya 100 ribu - Rp 150 ribu saja.

Itu saja menurutnya tidak balik modal, Kamis (11/8/2022).

Ngatmi menjelaskan dirinya sudah berjualan di sana selama 2 tahun terakhir ini.

Tetapi akibat perbaikan jalan itu, dia sempat menutup warungnya selama 3 minggu.

"Walaupun omzet penjualan saya menurun , saya putuskan buka warung lagi, karena saya masih butuh uang untuk sekolah anak saya," tuturnya.

Ia mengaku pasrah dan sabar dengan keadaan ini,tetapi dia juga meminta kepada pihak terkait agar segera menyelesaikan perbaikan jalan tersebut.

Baca Juga: Waspada Penyakit di Sekolah, Dinas Pendidikan Solo Himbau Sekolah Tetap Prokes

"Banyak pedagang yang saat ini menutup lapaknya karena tak ada pembeli yang mampir ,selain itu juga tak bisa parkir, kalau warung saya tutup, saya bayar sekolah (anak saya) pakai apa," ujar Ngatmi.

Nasib pilu juga dirasakan oleh Wiyanto (63) seorang  pedagang kaca di seberang SPBU Gondangrejo,yang  tak jauh berbeda.

Dirinya mengaku pendapatannya berjualan kaca menurun drastis sejak perbaikan jalan itu dilakukan yang bisanya dia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 5 juta - Rp 6 juta,kini hanya bisa dapat Rp 1,7 juta saja".

Baca Juga: Indonesia Jadi Juara Umum, Asean Paragames 2022 Resmi Ditutup Presiden Jokowi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm