Sonora.ID - Inilah beberapa negara yang sudah menerapkan sistem 4 hari kerja dalam seminggu. Kira-kira Indonesia mau meniru nggak ya?
Selama ini kita dibiasakan dengan sistem kerja selama 5 hari seminggu, yang dimulai dari hari Senin hingga Jumat.
Karena hal itulah hari Senin selalu jadi hari terberat bagi para pekerja untuk memulai pekerjaan. Adapun hari Jumat adalah hari yang paling dinantikan untuk segera melupakan beban pekerjaan dan bersiap bersenang-senang di hari libur.
Karena sistem kerja selama 5 hari seminggu, banyak dari kita mulai merasakan penurunan semangat di hari ketiga, yaitu Rabu. Rasanya tak ingin lagi bekerja esok hari dan berharap hari Sabtu segera datang.
Para pekerja di Indonesia akan makin sumringah jika terdapat tanggal merah di minggu tertentu. Hari kerja yang sedianya 5 hari pun berkurang menjadi 4 hari saja.
Bagi pekerja di beberapa negara keinginan untuk bekerja 4 hari dalam seminggu sudah bukan lagi angan-angan.
Kira-kira negara mana saja yang dimaksud? Simak ulasannya dilansir dari India Times berikut ini.
Baca Juga: 10 Presiden Terkorup di Dunia, Waduh Posisi Mantan Presiden Indonesia Ini Bikin Kaget, Kok Bisa?
1.Spanyol
Di tahun 2021 lalu, pemerintah Spanyol telah mengumumkan akan menguji coba sistem empat hari kerja dalam seminggu menurut Guardian.
Pemerintah Spanyol menyetujui 32 jam kerja seminggu selama tiga tahun tanpa memotong kompensasi bagi para pekerja.
2.Islandia
Dari 2015 hingga 2019, Islandia menjalankan uji coba terbesar di dunia dengan minggu kerja yang lebih pendek.
Dari uji coba tersebut menunjukkan hasil yang sangat luar biasa. Para pekerja lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih produktif.
Studi dilakukan terhadap 2.500 pekerja di Islandia. Lebih dari 1 persen pekerja yang menjalankan hari kerja yang lebih singkat merasa lebih produktif dan bahagia.
Uji coba dilakukan di berbagai tempat kerja, termasuk prasekolah, kantor, penyedia layanan sosial, dan rumah sakit.
3.Skotlandia
Skotlandia turut menyusul keberhasilan Islandia yang menerapkan 4 hari kerja dalam seminggu.
Menurut laporan, Skotlandia tengah mempertimbangkan berbagai hal setelah ditemukan banyak orang yang lebih suka bekerja empat hari seminggu.
Sebuah penelitian dari lembaga think tank, Institute for Public Policy Research (IPPR) menemukan bahwa 80 persen orang Skotlandia berpendapat bahwa memangkas jumlah hari kerja tanpa pemotongan gaji akan membawa efek positif bagi kesejahteraan mereka.
Baca Juga: Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim? Simak 5 Alasannya Berikut Ini
4.Irlandia
Irlandia juga telah meluncurkan program percontohan yang akan menguji efektivitas sistem kerja 4 hari seminggu, tanpa pemotongan gaji. Program ini dimulai pada Januari 2022.
Dalam program tersebut, sejumlah perusahaan akan menerima dukungan, pelatihan, dan pendampingan tentang sistem kerja empat hari seminggu.
Pemerintah Irlandia juga akan mendanai penelitian untuk menilai dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari program tersebut.
Dilaporkan, 17 perusahaan yang berlokasi di seluruh negeri mendaftar untuk program tersebut.
5.Selandia Baru
Dua tahun lalu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyarankan para pengusaha untuk mempertimbangkan sistem empat hari kerja dalam seminggu dan pilihan kerja fleksibel lainnya.
Pada 2018, para staf di sebuah perusahaan mengikuti uji coba bekerja empat hari seminggu.
Setelah enam minggu uji coba, ditemukan bahwa produktivitas para pekerja meningkat hingga sebesar 20 persen.
6.Jepang
Pada Juni 2021, pemerintah Jepang meminta sejumlah perusahaan untuk mulai menerapkan sistem empat hari kerja dalam seminggu.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan work-life balance para pekerja Jepang.
Salah satu perusahaan yang kini menerapkan 4 hari kerja dalam seminggu adalah Panasonic.
7.Uni Emirat Arab (UEA)
Di awal Desember 2021, pemerintah UEA menerapkan sistem kerja empat setengah hari kerja dalam seminggu.
Sistem yang berlaku sejak 1 Januari 2022 ini diberlakukan untuk meningkatkan work life balance serta produktivitas para pekerja.
8.Belgia
Belgia turut mengikuti negara-negara lain yang menerapkan sistem kerja 4 hari seminggu.
Sistem ini ditetapkan dalam perubahan undang-undang perburuhan di era pasca-COVID.
Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo mengatakan kebijakan pemberdayaan karyawan akan membuat para pekerja dan bisnis lebih kuat setelah dua tahun yang sulit akibat pandemi.