Palembang, Sonora.ID – Pernah merasakan cepat lapar meski baru saja makan ? Jangan diabaikan, sebab bisa jadi ada beberapa gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.
Rasa lapar merupakan sebuah siklus yang pasti pernah dialami setiap orang. Salah satunya menghilangkannya adalah dengan cara makan.
Namun pernahkah Anda mengalami kelaparan, padahal sebelumnya sudah makan dengan porsi yang sesua?
Ternyata hal ini disebabkan oleh beberapa indikator. Dilansir dari Kompas.com, berikut kebiasaan yang bikin cepat lapar padahal sudah makan.
Hormon ghrelin yang kacau
Salah satu penyebab masih merasa lapar meski sudah makan adalah produksi hormon ghrelin (pemicu rasa lapar) yang "berantakan".
Kondisi ini dapat terjadi apabila kita tidak mengikuti jadwal makan yang teratur.
Pada akhirnya, tubuh akan "protes" dengan caranya sendiri, yaitu memproduksi hormon ghrelin tidak sesuai waktunya.
Itulah yang juga menjadi penyebab utama kita sering merasa lapar saat diet atau membatasi sampai menghindari beberapa makanan yang biasa kita makan.
Terlalu sering konsumsi junk food
Rasa lapar tidak muncul begitu saja saat tubuh kita benar-benar membutuhkan makanan (kalori).
Gherlin bekerja berlawanan dengan insulin. Insulin merupakan hormon yang dilepaskan melalui pankreas yang berfungsi mengatur gula darah agar tetap stabil.
Ketika kadar insulin meningkat, ghrelin cenderung menurun. Saat kadar insulin menurun, kadar ghrelin akan melonjak.
Efek samping dari terlalu sering makan junk food (makanan tinggi kalori) bisa mengacaukan produksi insulin.
Sehingga sesudah makan, kita akan merasa kenyang. Tetapi satu jam setelahnya rasa lapar datang kembali.
"Jika kita makan tinggi gula (kalori) atau junk food, gula darah bisa melonjak drastis dan tubuh melepaskan banyak insulin," jelas Melanie Wirth, ahli diet bersertifikasi di Taher Food Services di Minneapolis.
Dengan kata lain, kadar insulin yang menurun dengan cepat itu dapat memicu produksi asam lambung dan akhirnya nafsu makan bergejolak meski sudah makan satu jam yang lalu.
Efek samping obat-obatan atau penyakit tertentu
Perasaan lapar yang tak menentu dapat disebabkan oleh efek samping dari obat-obatan tertentu.
Misalnya pada pasien yang rutin mengonsumsi obat antidepresan. Efek samping dari obat ini dapat menyebabkan pelepasan ghrelin di dalam tubuh.
Kemudian beberapa penyakit tertentu seperti pasien diabetes juga mengalami kekacauan produksi insulin, sehingga hormon ghrelin bisa melonjak sewaktu-waktu ketika kadar gula darah menurun.
Kurang tidur
Para peneliti telah menemukan fakta bahwa orang yang tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik pada malam hari dapat mengalami kenaikan nafsu makan.
Studi lain pada tahun 2016 juga membuktikan bahwa orang yang kurang tidur akan lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan tinggi gula, tinggi garam dan lemak.
Dehidrasi
Perasaan haus dapat meniru rasa lapar. Kekurangan cairan tubuh alias dehidrasi bisa membuat seseorang merasakan perutnya kosong, padahal yang dia butuhkan hanya air dan bukan kalori.
"Seringkali kita merasa lapar, tetapi ternyata cuma merasa haus dan sulit dalam membedakannya," kata Vanessa Risseto, ahli diet bersertifikat yang berbasis di New York.
Hal itu disebabkan oleh dampak dari kekurangan cairan tubuh yang juga memicu reaksi seperti gemetar, mudah tersinggung dan sakit perut (mirip seperti kita merasa lapar).
Risseto merekomendasikan cara membedakan lapar karena butuh makanan dan butuh cairan, yaitu dengan meminum segelas air saat perasaan lapar itu tiba.
Kemudian lihat lagi efeknya setelah 20 menit. Jika perut benar-benar terasa kosong, itu berarti kita butuh makanan.
Lain hal jika perasaan lapar menghilang, itu pertanda bahwa kita hanya merasakan dehidrasi ringan.
Emosi yang tidak stabil
Kondisi emosional seseorang dapat berperan dalam memunculkan sensasi lapar yang berlebihan.
Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang merasa stres, kurang tidur dan beberapa hal yang membuat emosinya tidak stabil.
Pada saat yang bersamaan, otak akan mengirimkan sinyal bahwa kita sangat membutuhkan makanan.
"Jika perut merasa tidak nyaman sampai terasa keroncongan, itu pertanda bahwa kita benar-benar lapar."
"Tetapi kalau hanya ingin makan tetapi perut tidak benar-benar lapar. Itu hanya sinyal dari otak yang mendorong rasa lapar akibat emosi yang tidak stabil," lanjut Vanessa.
Faktor lingkungan
Terkadang rasa lapar juga dipicu oleh faktor lingkungan. Misalnya kita baru saja makan, tetapi mencium aroma makanan yang kita sukai atau melihat gambar atau foto makanan yang sangat menggugah selera.
Rasa lapar itu bisa muncul karena otak merespons berbagai reaksi yang ditangkap oleh panca indra.
Menyikapi hal ini, sebetulnya kita bisa mengontrol diri agar tidak kalap setelah melihat godaan untuk tidak makan berlebihan.