"Keluarga korban setelah mengetahui musibah itu telah ikhlas atas kejadian itu. Mereka tidak akan menuntut siapapun atas kejadian tersebut. Karena, kejadian yang dialaminya itu merupakan musibah dan keluarga juga sudah memakamkannya di pemakaman umum," tambah dia.
Sementara itu salah satu saksi mata Aef Saefudin (43), mengaku sebelum kejadian itu terjadi memang korban semangat mengikuti perlombaan balap karung.
Beberapa warga setempat sempat ada yang melarangnya karena baru dua bulan melahirkan seorang anak.
"Warga setempat berupaya menolong korban setelah jatuh ke jalan aspal, karena di bagian kepala dan wajah paling dahulu membentur. Kami, warga melarikan menggunakan mobil ke klinik tapi nyawanya tidak tertolong setelah sampai di klinik," jelasnya.