Misalnya, berdonasi bisa meningkatkan kehidupan orang lain atau menyelamatkan hewan-hewan yang terancam punah.
Setelah mendapat contoh, orangtua bisa mulai mengajak anak berdonasi jika mereka tertarik. Carilah kegiatan volunteer yang sekiranya sesuai dengan kesukaan anak.
Jika tertarik dengan hewan, orangtua bisa mengajak anak mengunjungi penampungannya. Sementara itu, jika ingin bertemu dengan teman sebaya, orangtua bisa melakukan kunjungan ke panti asuhan.
Selain melakukan aksi nyata, anak juga bisa mendonasikan uang atau barangnya untuk disumbangkan. Orangtua juga bisa menjelaskan bahwa nantinya barang atau uang yang anak donasikan bisa berguna untuk sekitar.
Jika sulit menemukan kegiatan volunteer yang terbuka untuk umum, orangtua bisa mengajak anak membantu di lingkungan sekitar rumah. Misalnya saja tetangga yang sudah tua atau hewan-hewan terlantar.
Apabila tetangga itu tinggal sendiri, orangtua bisa meminta tolong anak untuk mengantar makanan rumah. Untuk hewan orangtua bisa mengajak anak untuk memberikan makanan secara rutin kepada mereka.
Setelah melakukan kegiatan mulia itu, ada baiknya orangtua juga memberikan apresiasi pada anak. Bentuknya pun bisa beragam, misalnya pujian atau hadiah. Hal ini bisa meningkatkan semangat anak untuk berdonasi secara kontinu.
Baca Juga: Mari Belajar Mengambil Keputusan dari Pak Sising Sang Singa!
Selain itu, satu hal yang perlu dicatat adalah jangan memberikan apresiasi terlalu berlebihan. Nantinya, anak justru hanya fokus pada reward yang diberikan.
Tekankan bahwa esensi dari berdonasi bukanlah apresiasi akhirnya melainkan proses berbaginya.
Penasaran dengan amanat hidup lainnya? Dengarkan segera bersama si kecil siniar Dongeng Pilihan Orangtua di Spotify. Di sana, ada beragam jenis dongeng yang bisa orangtua pilih.
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga siniarnya melalui tautan berikut https://dik.si/dopingpodcast.