"Jadi harus berpedoman dengan pengelolaan lingkungan," tekannya.
Sebagai tindaklanjut, pihaknya juga merencanakan pertemuan dalam waktu dekat. Utamanya, terkait pengawasan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Batola.
"Kalau misalnya ada kejadian serupa yang terulang, untuk sanksi pasti ada. Tapi sebelumnya, kami bersinergi dahulu ke instansi terkait. Tapi kami harapkan tidak terjadi lagi hal serupa," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Cabang Banjarmasin PT Intim Putra Perkasa, Teguh Santoso menekankan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.
Tak kurang delapan armada telah dikerahkan, untuk membersihkan pencemaran, yang dilakukan secara berkesinambungan, sejak awal mula peristiwa itu terjadi.
"Kami juga akan menambah armada dan petugas lagi. Khususnya, membersihkan minyak yang menempel di tanaman yang ada di pinggir sungai," ucapnya.
"Akan kami bersihkan sepenuhnya. Dan kami bersihkan secepat mungkin. Lalu, bila ada keluhan masyarakat, kami siap bertanggung jawab," tekannya.
"Tidak hanya di Batola, tapi juga Kota Banjarmasin. Atau seluruh kawasan yang terdampak," tutupnya.
Sebagaimana pantauan Smart FM Banjarmasin, minyak berkelir hitam yang sebelumnya memenuhi permukaan air di sejumlah kawasan sudah tak lagi begitu tampak.
Kalaupun ada yang tersisa, bercak minyak yang tumpah itu menempel di sejumlah tanaman hingga rerumputan yang tumbuh di pinggir sungai. Atau, tiang-tiang pondasi rumah yang berdiri di pinggir sungai.
Baca Juga: Letakkan Batu Pertama, Kalsel Siap Bangun Tugu Nol Kilometer 66 Meter