Sonora.ID - Fabel adalah cerita yang melibatkan hewan sebagai tokoh-tokoh di dalamnya, misalnya cerita fabel yang terkenal di kalangan anak-anak adalah ‘Si Kancil yang Cerdik’ yang menceritakan kancil dengan segudang pikiran kreatif dan cerdik untuk menghadapi masalah dalam hidupnya.
Cerita fabel lebih disukai oleh anak-anak karena ada hewan-hewan yang digambarkan sesuai dengan karakter mereka masing-masing. Ditambah lagi, biasanya cerita fabel mengandung pesan moral sederhana bagi anak-anak.
Berdasarkan KBBI, cerita fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti).
Kisah dengan penggambaran ini menjadi salah satu kisah yang paling digemari oleh anak-anak karena pada usia tersebut anak-anak sedang dalam fase mengenali hewan.
Karena penggambarannya menggunakan binatang, anak-anak menjadi lebih bisa menerima pesan yang disampaikan.
Tak heran jika banyak buku cerita anak atau film anak-anak menggunakan hewan sebagai tokoh di dalamnya. Hal ini juga membuat anak terbiasa untuk suka membaca buku dengan memperkenalkan buku cerita fabel.
Orang tua pun biasanya membacakan dongeng fabel pada anak sejak anak usia dini.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah 11 contoh cerita fabel singkat.
Cerita fabel ini berkisah tentang seekor kelinci sombong karena merasa dirinya lah yang tercepat di hutan. Ia menantang hewan lainnya untuk lomba lari dengannya dan kura-kura menerimanya. Awalnya kelinci menganggapnya sebuah lelucon karena tahu bahwa kura-kura berjalan dengan sangat lambat, tapi akhirnya ia bersedia untuk lomba lari bersama kura-kura.
Saat lomba sudah dimulai, kelinci memang berlari dengan cepat sementara kura-kura jauh tertinggal di belakang. Di tengah perjalanan, kelinci merasa tidak akan bisa disusul oleh kura-kura jadi ia beristirahat dan menyantap wortel yang ia temukan di hutan. Karena kekenyangan, ia pun mengantuk dan akhirnya tertidur.
Siapa sangka kura-kura pantang menyerah dan terus berjalan meski lambat hingga garis akhir dan memenangkan perlombaan tersebut. Dari cerita fabel pendek ini dapat diambil pesan bahwa anak tidak boleh sombong serta harus memiliki sifat gigih dan pantang menyerah untuk mencapai mimpi.
Baca Juga: 10 Contoh Tumbuhan Dikotil, Pengertian, serta Ciri-cirinya, Lengkap!
Sang rusa sangat bangga dengan tanduknya yang indah dan membenci kakinya yang kurus tinggi. Maka hari itu, sang rusa berniat untuk mencari hewan yang bisa mengubah keempat kakinya jadi lebih gemuk. Namun, saat sang rusa asyik berjalan ke tengah hutan. Tiba-tiba, sang rusa mendengar ada beberapa anjing pemburu datang mengejarnya.
Maka, tanpa memikirkan apapun lagi. Sang rusa langsung berlari sekencang mungkin ke tengah hutan untuk menyelamatkan diri. Sang rusa menerobos hutan lebat dengan semak belukar dan pohon-pohon rindang. Karena ketakutan dan kurang memperhatikan jalan, tiba-tiba…. Duk! Tanduk sang rusa yang indah itu tersangkut batang-batang pohon.
Uh, sang rusa mencoba untuk melepaskan tanduknya. Tapi…ufh! Susah juga. Sementara anjing-anjing pemburu sudah semakin dekat. Di saat genting seperti itu, sang rusa mengambil ancang-ancang. Lalu, dengan hentakkan keras kakinya. Tanduk sang rusa yang tersangkut batang pohon langsung bisa terlepas! Dengan keempat kaki sang rusa yang ramping itu, maka ia pun berlari sekencang mungkin.
Dan… akhirnya selamat dari kejaran anjing pemburu. Ah… leganya. Setelah kejadian itu, sang rusa baru sadar. Ternyata, kakiku yang selama ini kau sepelekan, malah yang menyelamatkanku.” “Sebaliknya, tandukku yang selama ini selalu kubanggakan.” “Malah hampir saja mencelakakanku….? Maka sejak itu, sang rusa pun tidak lagi mempersoalkan bentuk kakinya lagi.
Ada seekor anjing yang tamak. Suatu hari ia berjalan sambil menggigit sepotong daging segar. Ketika menyusuri sungai, ia melihat seekor anjing lain yang juga sedang menggigit sepotong daging tanpa ia tahu bahwa itu adalah bayangannya sendiri.
Si anjing menginginkan daging itu juga dan berusaha untuk merebutnya. Akibatnya, daging yang ia gigit pun malah tercebur ke dalam sungai dan ia pun gagal untuk menikmatinya.
Pesan moral dari dongeng tersebut adalah jangan menjadi seorang yang serakah dan ingin merebut hak orang lain, karena masing-masing orang telah memiliki rezekinya sendiri.
Baca Juga: 9 Contoh Teks Diskusi beserta Strukturnya, Materi Kelas 9, Lengkap!
Seekor hewan kancil yang licik dan suka mencuri timun dari kebun sayur Pak Tani. Suatu hari ia terjebak masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan oleh Pak Tani untuknya karena sudah merusak kebun sayurannya. Di saat ia kebingungan karena tidak bisa keluar dari lubang, ia membohongi beberapa hewan yang menanyakan alasannya berada di dalam lubang tersebut.
Ia berbohong bahwa ia berada di sana karena berlindung dari hari kiamat yang akan tiba keesokan hari. Karena takut akan hari kiamat, para hewan pun ikut masuk ke dalam lubang bersamanya tanpa mereka tahu bahwa itu adalah idenya untuk bisa keluar dari lubang tersebut. Pesan moral yang dapat diambil dari salah satu contoh cerita fabel ini adalah jangan pantang menyerah saat menghadapi sebuah masalah.
Di suatu siang yang terik, seekor burung gagak merasa sangat kehausan. Tiba-tiba, di saat ia terbang, ia melihat sebuah teko yang berisi sedikit air di sebuah kebun. Ia pun segera turun untuk meminum air di dalam teko tersebut. Namun ternyata paruhnya tidak bisa menjangkau air di dalamnya. Ia pun berusaha mencari cara agar bisa meminumnya.
Lalu ia mendapat ide untuk memasukkan beberapa kerikil ke dalam teko satu demi satu. Usahanya pun berbuah manis. Air di dalam teko perlahan naik ke permukaan dan memudahkannya untuk meminum air tersebut. Dari kisah tersebut, bisa diambil pesan bahwa kita harus berpikir kreatif saat menghadapi kesulitan dan berusaha keras untuk bisa mencapai sesuatu.
Suatu hari, seorang peternak mencari hewan yang bersedia menggembalakan domba dombanya. Di jalan, ia bertemu dengan seekor beruang yang menawarkan diri untuk menjadi penggembalanya. Namun, peternak itu menolaknya karena suara beruang sangat buruk. Di tempat lain, ia bertemu dengan serigala yang bersedia menjadi gembalanya.
Namun, lagi-lagi tak diterimanya karena suara serigala parau. Di tempat lain, barulah ia bertemu dengan seekor rubah. Karena bersuara merdu, peternak pun menerimanya sebagai penggembala domba dombanya. Namun, suara merdu rubah itu tidak menjadi jaminan. Si rubah sangat culas dan tak bisa dipercaya. Setiap hari selama menggembalakan domba peternak, ia memangsa domba peternak satu-persatu. Sehingga akhirnya dalam sebulan, semua domba-domba peternak itu habis dimakannya.
Baca Juga: 13 Kata-Kata Motivasi dari Drama Korea Big Mouth Tentang Realitas Kehidupan
Dikisahkan sebuah koloni semut yang selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi musim dingin. Mereka bergotong royong untuk mengumpulkan makanan ke dalam sarang supaya tidak kelaparan saat musim dingin tiba. Lain halnya dengan kelompok belalang yang hanya berpesta dan bermain saja. Akibatnya, belalang pun mengalami kesulitan dan kelaparan selama musim dingin.
Cerita fabel ini memberikan sebuah pesan moral bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi masa sulit, sehingga tidak akan merasa kesulitan saat hari itu tiba. Sangat penting untuk menabung sebagai sebuah upaya persiapan diri ketika suatu saat terjadi sebuah musibah.
Ada seekor serigala yang tinggal di hutan. Badannya kurus kering tinggal tulang belulang. Suatu hari saat berjalan di hutan, serigala bertemu dengan seekor anjing yang besar dan gemuk. Anjing itu tinggal di rumah orang kaya sebagai anjing penjaga. Serigala berpikir hidup anjing itu tampak menyenangkan sekali.
Setiap hari, majikan pemilik anjing itu memberinya makanan yang banyak dan enak-enak. Wah, serigala jadi iri ingin menjadi seperti anjing itu. Namun, anehnya. Tiba-tiba, serigala itu mengurungkan niatnya. Aku lihat kamu memakai ikatan di leher,” kata serigala sambil memperhatikan ikatan yang ada di leher anjing.
“Pasti majikanmu sering mengikatmu ya? tanya serigala menerka. Kalau seperti itu kondisinya,” lanjut serigala kemudian. “Aku lebih baik kelaparan dan kesusahan mencari makan seperti saat ini,” kata serigala menegaskan pada anjing. “Daripada hidupku terkekang dan tidak ada kebebasan seperti engkau, tambah serigala dengan penuh keyakinan sambil pergi meninggalkan anjing.
Ada seekor rusa yang sedang berkaca di air sungai. Ia sangat bangga karena merasa memiliki tanduk yang sangat megah dan gagah. Namun ia merasa sangat kecewa karena kakinya yang ramping dan kecil, tidak seperti tanduknya. Ternyata saat itu ia sedang diincar oleh seorang pemburu yang tidak ia sadari. Saat si pemburu melepaskan tembakan, sang rusa pun segera berlari dengan gesit untuk menjauh.
Dari situ, ia pun menyadari bahwa kakinya yang ramping justru membuatnya bisa berlari dengan cepat, lincah, dan gesit. Melihat dari cerita fabel tersebut, dapat dipetik sebuah pesan bahwa kelemahan yang kita miliki bisa menjadi kekuatan terbesar di dalam diri kita yang bisa membawa diri menuju keberhasilan.
Baca Juga: 14 Contoh Teks Narasi beserta Strukturnya, Materi Kelas 7
Seekor kerbau senang berkubang di dalam lumpur dan ia ditemani oleh seekor burung jalak, tanpa menyadari keberadaan burung tersebut. Keberadaan sang jalak menguntungkan bagi kerbau, karena ia selalu memakan kutu dan cacing yang ada di punggung kerbau. Namun kerbau tidak menghiraukannya dan belum pernah sekalipun mengucapkan terima kasih. Saat jalak berkata akan pergi, kerbau pun tidak peduli apapun yang jalak lakukan karena memang kerbau tidak pernah menyadari kehadirannya.
Cerita fabel tersebut memberikan sebuah pesan bahwa seringkali hidup kita dibantu dan didukung oleh orang lain hingga meraih keberhasilan. Jangan pernah mengabaikan orang yang telah membantu kita sehingga bisa menyebabkan rasa penyesalan saat orang tersebut pergi.
Suatu hari, tikus berseru di depan hewan-hewan ternak. Akulah hewan paling beruntung di dunia,” kata tikus. “Untuk makan, aku tak perlu bekerja dulu membantu petani,” jelas tikus. “Padahal sapi dan ayam harus menghasilkan telur dan susu dulu agar kalian mendapat makanan setiap hari,” sambung tikus sambil melihat ke arah sapi dan ayam.
“Selain itu, di akhir hidupku aku tak perlu menyerahkan dagingku,” tegas tikus sambil tersenyum puas. “Padahal ayam dan sapi harus mati dipotong petani untuk diambil dagingnya oleh petani?” tambah tikus dengan bangga. Namun, beberapa hari kemudian. Para hewan di peternakan melihat tikus berlari-lari ketakutan.
Tikus melihat ada jebakan tikus di halaman rumah petani. “Tolong! Tolong!” tikus berteriak-teriak ketakutan sambil lari kencang. “Makanya, kamu jangan merasa diri paling beruntung,” kata induk ayam. “Nyatanya hidupmu selalu dihantui ketakutan dan kematian!” seru sapi menertawakan tikus. “Karena kau sering mencuri makanan, maka kau menjadi hewan paling dicari petani untuk dibunuh,” seru sapi menambahkan.
Baca Juga: 9 Contoh Doa Makan Kristen, Rasa Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa