“Pada saat diotopsi, otaknya orang yang meninggal dengan Covid-19 ini dibandingkan dengan otak orang-orang seusianya, ini lebih kecil, mengkerut gitu,” sambung Dokter Roslan.
Kondisi ini menjadi fakta baru, sebelumnya beberapa peneliti pun beberapa kali menemukan fun fact atau fakta-fakta mengejutkan di balik penelitian mengenai Covid-19 yang dilakukan.
Penelitian masih terus berlanjut pasalnya, hingga saat ini saja mutasi Covid-19 masih berlangsung.
Seperti yang terjadi di Indonesia, kasus Covid-19 sempat mengalami lonjakan di pertengahan tahun 2022 ini karena adanya mutasi yang membuat virus menjadi lebih mudah menyebar tetapi tidak memberikan gejala yang parah seperti jenis virus pada awal kemunculannya.
Baca Juga: Telat Tangani Kanker Payudara bisa Merusak Otak? Ini Kata Dokter