Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga maknanya menjadi sulit dipahami.
Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’ Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah kalimat.
Bentuknya Paralel Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata benda.
Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata kerja.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. Memuat Unsur Kalimat Minimal Subjek dan Predikat
Struktur kalimat efektif baiknya memiliki unsur kalimat, setidaknya minimal adalah subjek dan predikat.
Contoh: Ainun tidur dikamar
Subjek pada kalimat tersebut adalah Ainun dan Predikatnya yaitu Tidur.
Baca Juga: Dipolisikan, Sukmawati: Ada Tangan Jahil yang Mengedit Kalimat Saya
2. Tidak Berbelit Kata-katanya
Kalimat efektif harus bersifat hemat kata. Dalam hal ini diartikan bahwa komposisi dari kalimat efektif adalah penggunaan diksi, frasa dan bentuk yang tidak diperlukan wajib ditiadakan.
- Hindari pengulangan subjek.
Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu diulang.
Contoh :
- Kalimat tidak efektif (salah): Karena dia Tidak Punya Uang, dia tidak jajan di Kantin.
- Kalimat efektif (benar): Karena Tidak Punya Uang, dia tidak Jajan di Kantin.
- Hindari sinonim kata.
Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki arti sama, gunakan salah satu saja.
Contoh:
- Kalimat tidak efektif (salah): Dia rajin belajar agar supaya Juara Kelas.
- Kalimat efektif (benar): Dia rajin belajar agar Juara Kelas.
Baca Juga: Pengertian Teks Prosedur, Ciri-ciri, Jenis, dan Tujuan, Lengkap!
- Perhatikan bentuk kata jamak
Jika sebuah kata sudah memiliki makna jamak, tidak perlu ditambahkan kata yang bermakna jamak lagi.
Contoh:
- Kalimat tidak efektif (salah): Para hadirin dimohon berdiri.
- Kalimat efektif (benar): Hadirin dimohon berdiri.
3. Makna yang Tepat
Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu ataupun menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan penggunaan kata atau diksinya.
Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima beasiswa pendidikan.
4. Kelogisan Bahasa
Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan.
5. Menggunakan Ejaan dan Kaidah
Kebahasaan yang Baku Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Contoh : Kakakku memperjuangkan karirnya dengan baik.
Baca Juga: 6 Contoh Teks Tanggapan Singkat beserta Strukturnya, Materi Kelas 9