Banjarmasin, Sonora.ID - Tercatat sudah dua kali kejadian tindak kejahatan terjadi di Jembatan HKSN, atau Jembatan Patih Masih.
Pertama, pada tanggal 6 Juli 2022 seorang warga Kuin Utara menderita luka bacok di perut bagian bawah dan lengan sebelah kiri, saat melintas di jembatan Patih Masih pada dini hari.
Kemudian baru-baru ini, pada tanggal 10 September 2022 seorang karyawan pabrik plywood juga terkena bacokan di lengan kanan dan dada sebelah kiri.
Peristiwa itu dialami lelaki 21 tersebut pada Pukul 01.00 WITA, saat hendak pulang ke rumahnya dan melihat segerombolan laki-laki bersenjata tajam tampak berada di oprit jembatan.
Dua peristiwa itu pun lantas membuat kekhawatiran masyarakat. Alpian, warga yang tinggal tak jauh dari kawasan jembatan misalnya.
"Setelah adanya kabar tindak kejahatan yang terjadi, banyak orang tak berani melintas. Banyak yang memilih melintas di jembatan yang lama," ucapnya, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, Senin (12/9).
Ia menduga, tindak kejahatan yang terjadi, tak terlepas dari minimnya penerangan di kawasan jembatan. Baik di atas jembatan, maupun di oprit jembatan.
"Semoga penerangan di kawasan tersebut bisa ditambah lagi. Baik bagian bawah maupun atas jembatan," harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum dan Lingkungan Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin, Cahyadi mengakui, bahwa penerangan di kawasan jembatan itu masih kurang.
Baca Juga: Dari Kejadian Jembatan Patih Masih: Seluruh Oprit Bakal Dievaluasi
"Kita sudah melakukan peninjauan ke lokasi, Senin (12/9)," ujarnya.
Berdasarkan analisa pihaknya, jarak antara tiang lampu yang satu dengan tiang lampu lainnya terlampau jauh atau lebar. Lalu, daya lampu yang dipakai pun cukup kecil, yakni hanya 40 watt.
"Sedangkan idealnya, daya yang dipakai mestinya bisa 90 hingga 120 watt," jelasnya.
Sayangnya, Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena untuk ranah pengadaan hingga menambah penerangan di jembatan itu masih ada di pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin.
Meski demikian, Ia telah memberikan masukan ke Dinas PUPR, terkait hasil peninjauan jajarannya.
Terlebih kurangnya penerangan, dianggap memicu terjadinya tindak kejahatan atau kriminalitas di kawasan tersebut.
"Penerangan di sana, sepaket dengan pengerjaan jembatan," ucapnya.
Di sisi lain, Cahyadi melihat bahwa ruang atau tempat untuk meletakkan tiang lampu itu sudah ada.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui, mengapa hingga saat ini tiang lampu di kawasan itu belum dipasang atau ditambah.
Baca Juga: Awas! Oprit Jembatan Patih Masih Berbahaya. Begini Kata PUPR
"Apakah nanti ada pemasangan atau tidak kami tidak tahu. Tapi, kami sudah melaporkan hal itu ke Dinas PUPR Banjarmasin," tutup Cahyadi.