"Mereka bilang, desa tersebut dinamakan Minton karena warganya sangat gemar bermain badminton atau bulutangkis, seperti kita ini."
"Mudah-mudahan kalian mendapat lawan sepadan disana. Dan yang terpenting, hadiahnya sepuluh juta!,” ujar Pak Beni dengan bahagianya.
Sontak anak-anak pun langsung mengiyakan dengan nada kompak dan bahagia.
“Wahhh... Baik Pak.” jawab kami serempak.
Baca Juga: Cerita Horor: Kisah Ojol yang Dapat Orderan Fiktif dari Hantu Cici Cantik Bercelana Hotpants
Gedung olahraga yang tua
Singkat cerita, hari keberangkatan tiba, kami berangkat dari kantor Kemenpora kabupaten pukul 1 siang menggunakan sebuah mobil Luxio milik Pak Beni, yang juga dia kendarai.
Kami tiba di pertigaan jalan menuju Desa Minton, di sana sudah ada seorang lelaki dengan menuntun sepeda ontel tampak menunggu kami di bawah pohon rambutan.
Namanya lelaki itu adalah Amon yang mengaku panitia dan akan mendampingi kami menuju gedung olahraga.
Digambarkan Amon bertubuh ideal, tinggi, berkumis tebal dan memiliki rahang besar, mengingatkanku pada sosok Freddy Mercury.
Sepertinya dia mantan atlet badminton, dilihat dari tangan kanannya yang lebih panjang dibanding tangan kirinya.
Mobil berjalan mengikutinya menggowes sepeda ontel dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Kami menyusuri jalanan beraspal yang sudah memudar namun masih bagus.
Perjalanan menyusuri desa yang asri, penuh pepohonan seperti di bukit, namun tak ada jalanan curam.
Tibalah kami sampai di depan gedung olahraga desa, gedung ini nampak sangat tua seperti sudah lama tak dirawat.
Terdapat satu pintu kayu yang sudah lapuk yang kehilangan pasangannya di sebelah kirinya. Dindingnya banyak bekas pilok, berlumut di sana-sini.
Tempat parkirnyapun hanya sebidang tanah yang ditumbuhi semak belukar, ilalang, dan tanaman liar, bahkan mobil kami hampir tak bisa parkir.
Suasana nampak sepi, hanya mobil kami yang terparkir gagah, tidak nampak sepeda motor maupun mobil lain, seperti tak ada tanda kehadiran seorang pun di sana.
Baca Juga: Cerita Horor: Teror Hantu Reni yang Gentayangan di Belakang Jok Mobil
Atlet berwajah pucat