Bahama juga menjadi salah satu yang menginginkan kebebasan dari Persemakmuran Inggris.
Bahkan terkait hal tersebut telah disampaikan ke Pangeran Wiliam dan putra Lady Diana tersebut juga sempat menyinggungnya di dalam sebuah pidato.
"Tahun depan, saya tahu Anda semua menantikan perayaan 50 tahun kemerdekaan, peringatan emas kalian," kata William kala berpidato di ibu kota Bahama, Nassau, pada Maret 2022.
"Saya ingin mengatakan hal ini. Kami mendukung keputusan terkait masa depan Anda dengan kebanggaan dan rasa hormat. Hubungan berubah, tetapi pertemanan tetap bertahan."
5. Grenada
Grenada juga merupakan salah satu negara yang ingin lepas dari Persemakmuran Inggris.
Arley Gill, kepala Komite Reparasi Nasional Grenada, mengatakan bahwa keluarga kerajaan telah kehilangan "relevansi dan kepentingan mereka" terhadap warga Grenada.
"Saat berbicara dengan masyarakat umum setiap hari, mereka tidak memiliki keberatan atas penghapusan Ratu sebagai kepala negara. Itu keadaan umum saat ini," ujar Gill, dikutip dari INews.
6. St. Kitts dan Nevis
St. Kitts dan Nevis menjadi negara lain yang berniat lepas dari Persemakmuran Inggris.
Wakil Perdana Menteri St. Kitts dan Nevis, Shawn Richards, mengatakan negaranya perlu meninjau ulang hubungan mereka dengan monarki Inggris.
"Perkembangan dalam beberapa dekade terakhir mengajarkan kami bahwa sudah waktunya bagi St. Kitts dan Nevis untuk menilai sistem pemerintahan monarkinya dan memulai dialog untuk mendapatkan status baru, seperti yang dilakukan Trinidad, Guyana, Dominica, dan Barbados," kata Richards, dikutip dari The Independent.
Baca Juga: 7 Negara dengan Reputasi Terburuk di Dunia, Aduh Indonesia Termasuk Nggak Ya?